BUDIDAYA TANAMAN KUBIS
MAKALAH
MANAJEMEN
PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
“TEKHNOLOGI
BUDIDAYA TANAMAN KUBIS”
O
L
E
H
NAMA : FADHILA KHAIRUN NISA’
BP : 16100025420023
PRODI : AGRIBISNIS
DOSEN
PEMBIMBING : Ir. Yustitia Akbar, MP
FAKULTAS
PERTANIAN PAYAKUMBUH
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Pada umumnya,
tanaman hortikultura dan tanaman perkebunan adalah jenis tanaman yang dinilai
baik bagi para petani untuk dibudidayakan. Selain karena sesuai dengan lahan
pertanian dan menjadi komoditas yang banyak tersebar diberbagai wilayah,
pergiliran tanaman-tanaman hortikultura dapat dilakukan setiap tahunnya, sesuai
permintaan pasar yang seringkali berubah-ubah. Demikian halnya tanaman
perkebunan yang dengan sekali penanaman dapat hidup bertahun-tahun sehingga
dapat terus memberi penghasilan yang dapat membantu meningkatkan taraf hidup
serta kesejahteraan para petani.
Budidaya
hortikultura merupakan suatu rangkaian kegiatan pertanian dariawal penanaman
hingga penanganan pasca panen. Secara umum budidayahortikultura meliputi:
tanaman sayuran (vegetable crops); tanaman buah ( fruit crops);dan tanaman hias
(ornamental crops). Kegiatan hortikultura mencakup aspek produksi dan
penanganan pasca panen yaitu: teknologi perbanyakan, penanaman, pemeliharaan,
panen serta pasca panen. Luas lahan pertanian untuk lahan tanamanhortikultura
di dunia adalah sangat kecil bila dibandingkan dengan luas lahantanaman lain
seperti serealia (biji-bijian) yaitu kurang dari 10%. Hal tersebutdisebabkan
oleh banyak faktor yang menjadi kendala dalam pengembangankomoditas hortikultura
yaitu: 1) lemahnya modal usaha, 2) rendahnya pengetahuan,3) harga produk
hortikultura sangat berfluktuasi, sehingga resiko besar, 4) umumnya prasarana
transportasi kurang mendukung, 5) belum berkembangnya agroindustriyang
memanfaatkan hasil tanaman hortikultura sebagai bahan baku. Sistem
produksitanaman hortikultura dapat dikelompokkan atas tujuh sistem produksi.
Ketujuh sistem produksi tersebut dari sistem yang hampir tanpa pengelolaan
sampai sistem dikeloladengan intensif, masih terdapat di Indonesia, yang
meliputi: sistem pekarangan,sistem agroforesty, sistem monokultur skala kecil,
sistem tumpang sari, sistem perkebunan, sistem produksi hortikultura semusim,
sistem produksi intensif, dansistem produksi hortikultura
organik.
Kubis merupakan salah satu jenis
sayuran yang banyak dikonsumsi karena berbagai manfaat yang terdapat di dalam
kubis. Kubis dikenal sebagai sumber vitamin A, B, dan C, mineral, karbohidrat,
dan protein yang berguna bagi kesehatan. Seperti beberapa jenis sayuran
lainnya, kubis memiliki sifat mudah rusak, produksi musiman, dan tidak tahan
disimpan lama. Sifat mudah rusak ini dapat disebabkan oleh daun yang lunak dan
kandungan air cukup tinggi, sehingga mudah ditembus oleh alat-alat pertanian
dan hama atau penyakit tanaman (Herminanto, 2004).
Selama 90 hari periode penanaman
kubis, populasi larva ulat krop kubis. cenderung meningkat dimulai dua minggu
setelah penanaman kubis. Populasi larva tertinggi terjadi pada minggu keenam
hingga kedelapan setelah penanaman kubis, dan akan menurun setelah waktu panen
kubis (Sastrosiswojo, 2005).
Hama ulat krop kubis merupakan salah
satu jenis hama utama pada tanaman kubis. Hama ulat krop kubis sangat merusak
karena larva memakan daun baru di bagian tengah tanaman kubis sehingga tanaman
tidak mampu membentuk krop. Krop merupakan tunas daun pada tanaman kubis.
Apabila bagian tengah tanaman kubis telah hancur, larva pindah ke ujung daun
dan kemudian turun ke daun yang lebih tua. Kebanyakan tanaman yang terserang
akan hancur seluruhnya jika ulat krop kubis tidak dapat dikendalikan. Apabila
tidak ada tindakan pengendalian, kerusakan kubis oleh hama tersebut dapat
meningkat dan hasil panen dapat menurun baik jumlah maupun kualitasnya.
Serangan yang timbul kadang-kadang sangat berat sehingga tanaman kubis tidak
membentuk krop sehingga terjadi kegagalan panen. Kehilangan hasil kubis yang
disebabkan oleh serangan hama ulat krop kubis dapat mencapai 10 –90%. Ulat krop
kubis mampu menyebabkan kerusakan berat dan dapat menurunkan produksi kubis
sebesar 79,81%. Kondisi seperti ini tentu saja merugikan petani sebagai
produsen kubis. Oleh karena itu upaya pengendalian hama utama tanaman kubis
perlu dilakukan untuk mencegah dan menekan kerugian akibat serangan hama
tersebut (Fitriyani, 2009).
Sampai saat ini pengendalian hama
tanaman kubis yang umum dilakukan oleh petani adalah secara kimiawi menggunakan
insektisida sintetik. Untung (1993), mengemukakan bahwa aplikasi insektisida
kimia sintetik yang kurang bijaksana dan tidak sesuai dengan Pengendalian Hama
Terpadu (PHT) dapat memberikan berbagai dampak negatif seperti terjadinya
resistensi hama, resurjensi, munculnya hama sekunder, terbunuhnya organisme
bukan sasaran, adanya residu insektisida pada bahan makanan, pencemaran
lingkungan, dan bahaya pada pemakai. Menurut Novizan (2002), dampak negatif
penggunaan insektisida sintetik antara lain timbulnya resistensi hama terhadap
insektisida sintetik, matinya musuh alami hama, terjadinya serangan hama
sekunder, resurgensi hama, pencemaran air dan tanah, sehingga berdampak negatif
terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya sebagai konsumen.
Pestisida dapat meracuni manusia
atau hewan ternak melalui mulut, kulit, dan pernafasan. Tanpa disadari bahan
kimia beracun tersebut masuk ke dalam tubuh seseorang tanpa menimbulkan rasa sakit
yang mendadak dan mengakibatkan keracunan kronis. Keracunan kronis akibat
pestisida saat ini paling ditakuti, karena efek racun dapat bersifat
karsinogenic (pembentukan jaringan kanker pada tubuh), mutagenic (kerusakan
genetik untuk generasi yang akan datang), dan teratogenic (kelahiran anak
cacat). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diperkirakan kurang lebih 3
juta orang keracunan disebabkan pestisida, dengan rincian 6 orang setiap
menitnya dan sebanyak 75.000 orang dalam keadaan kronis (Sastroutomo, 2002).
2.
SEJARAH TANAMAN KUBIS
Tanaman Kubis awal mulaya merupakan
tanaman liar di daerah subtropik. Tanaman ini berasal dari Eropa dan Asia
Kecil, terutama tumbuh didaerah Great Britain dan Mediterranean. Tanaman ini
diduga berawal dari kubis liar (Brassica oleracea var. sylvestris) yang tumbuh
disepanjang pantai laut Tengah, Inggis, Denmark, dan sebelah Utara Perancis
Barat, serta pantai Glamorgan. Pemeliharaan tanaman kubis pertama kali terjadi
di Eropa, dan setelah melaupaui waktu 100 tahun tenaman ini menjadi populer
sebagai bahan makanan. tidak heran bila sebagian kalangan menyebut tanaman
kubis yang ada sekarang merupakan hasil seleksi dari tumbuhan kubis liar yang
tumbuh sejak 2000 tahun yang lalu. Pada abad XIX, kubis menyebar luas dan menjadi
terkenal di seluruh dunia. Sementara pada tanaman kubis masuk ke Negara
Indonesia diduga pada abad XVII dan abad XIX yang dibawa oleh orang Spanyol dan
Belanda. Sampai sekarang kubis termasuk salah satu di antara 18 jenis sayuran
komersil yang dihasilkan Indonesia dan mendapat pengembangan dalam setiap
Repelita.
KLASIFIKASI TANAMAN KUBIS
o
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
o Subkingdom : Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
o Super Divisi :
Spermathophyta (Menghasilkan biji)
o Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
o Kelas :
Magnoliopsida (Berkeping dua / Dikotil)
o Sub Kelas :
Dilleniidae
o Ordo :
Capparales
o Famili :
Brassicaceae (suku sawi-sawian)
o Genus :
Brassica
o Spesies :
Brassica oleracea var. capitata L
JENIS-JENIS KUBIS
1. Kubis Krop (Brassica oleracea L.
var. cagitata L)
Daunnya
membentuk krop (telur) dan berwarna putih sehingga sering disebut kubis telur
atau kubis putih.
2. Kubis Kailan (Brassica oleracea
L. Var. gennipera D.C)
Daunnya tidak
membentuk krop dan berwarna hijau.
3. Kubis Tunas (Brassica oleracea
L. var. gennipera D.C)
Tunas samping
dapat membentuk krop, sehingga dalam satu tanaman terdapat beberapa krop kecil.
4. Kubis Bunga (Brassica oleracea
L. var. bathytis L)
Jenis ini bakal
bunganya mengembang, merupakan telur yang berbentuk kerucut dan berwarna putih
kekuning-kuningan yang bunganya berwarna hijau.
Dari klasifikasi
ini turunlah varietas-varietas tanaman kol yang dibudidayakan, berikut ini merupakan
kol varietas unggul:
A. Kubis putih (B.o. var. capitata
L. f.alba DC.
1.
Kubis
kepala bulat: krop bulat dan kompak, ukuran daun kecil sampai sedang, mempunyai
daun luar berwarna hijau muda, memiliki teras atau hati kecil dan mempunyai
batang pendek. Beberapa varietas unggul kubis putih kepala bulat:
·
Globe
Master: umur panen 75 hari, produksi 2-2,5 kg/tanaman
·
Emerald
Cross Hybrid: umur panen 45 hari, produksi 1,2 kg/tanaman
·
Copenhagen
Market: umur panen 72 hari, produksi 1,8-2 kg/tanaman
·
K-K
Cros: umur panen 58 hari, produksi 1,6 kg/tanaman
·
Green
Cup: umur panen 73 hari, produksi 1,5 kg/tanaman
·
Ecarliana:
umur panen 60 hari, produksi 1 kg/tanaman
2. Kubis kepala bulat runcing: Krop kubis
berbentuk bulat dengan ujung bagian atas meruncing sehingga nampak berbentuk
elips. Contoh varietas komersial:
·
Early
Jersey Wakefield: umur panen 63 hari, produksi 1 kg/tanaman.
·
Green
point: umur panen 50 hari, produksi 1 kg/tanaman
3. Kubis kepala bulat datar: Krop kubis
berbentuk bulat, bagian atasnya mendatar dan nampak gepeng (baca "kol
gepeng", krop kurang kompak dan berongga, ukuran sedang sampai besar dan
memiliki daun luar yang melengkung ke arah dalam menutupi kepala. Beberapa
jenis komersial adalah:
·
Premium
Flat Dutch: umur panen 100 hari, produksi 4,5 kg/tanaman.
·
Early
Flat Dutch: umur panen 83 hari, produksi 2,4-2,7 kg/tanaman.
·
O-S
Cross: umur panen 80 hari, produksi 2 kg/tanaman.
·
Surehead:
umur panen 93 hari, produksi 3-4,5 kg/tanaman.
·
Kubis
632 Spring Light: umur panen 65 hari, produksi 1,8 kg/tanaman.
·
Kubis
633 Summer Autumn: umur panen 60 hari, produksi 2 kg/tanaman.
·
Kubis
634 Good Season: umur panen 45 hari, produksi 1,8 kg/tanaman.
·
Kubis
635 Summer Summit: umur panen 50 hari, produksi 2 kg/tanaman.
·
Kubis
636 Tropical Delight: umur panen 50-55 hari, produksi 2 kg/tanaman.
·
Kubis
637 Summit: umur panen 50 hari, produksi 1,5 kg/tanaman.
B. Kubis merah (B.o. var. capitata
L. f. rubra.)
Krop berbentuk
bulat kompak berwarna merah keunguan dan permukaan luar daun tertutup lapisan.
Beberapa varietas yang mempunyai nilai ekonomi:
·
Ruby
perfection: warna krop merah cerah, umur panen 80 hari, produksi 1,6
kg/tanaman.
·
Mammoth
Red Rock: warna krop merah tua keunguan dan keras, umur panen 100 hari,
produksi 3,4 kg/tanaman.
·
Rubby
ball: warna krop merah tua, umur panen 65 hari, produksi 1,5 kg/tanaman.
·
Res
Acre: warna krop merah tua, umur panen 76 hari, produksi 1,8 kg/tanaman.
C. Kubis Savoy (B.o. var. sabauda
L.)
Ciri-ciri
memiliki daun keriting berbentuk babad/perut daging sapi, berwarna hijau, krop
berbentuk bermacam-macam, bulat dan kerucut. Kubis ini biasa disebut kubis
keriting/kubis babat. Contoh beberapa varietas komersial:
·
Perfection
Drumhead: umur panen 90 hari, produksi 2,7-3,2 kg/tanaman.
·
Vorbote:
produksi 1-2 kg/tanaman.
·
Savoy
King Hybrid: umur panen 80 hari, produksi 1,8 kg/tanaman.
·
Savoy
Ace: umur panen 80 hari, produksi 1,6 kg/tanaman.
·
Langedijk
Early Yellow: produksi 1,5-2 kg/tanaman.
·
Langedijk
Storage Yellow: produksi 2-3 kg/tanaman.
Selain jenis
kubis diatas masih terdapat jenis lain yang cukup komersial yaitu kubis brussel
(B.o. var. gemmivera DC.)
3.
KANDUNGAN GIZI TANAMAN KUBIS
Kandungan gizi kubis mentah
setiap gramnya :
Ø Energi 103 kJ (25 kcal)
Ø Karbohidrat 5,8 g
Ø Gula 3,2 g
Ø Diet serat 2,5 g
Ø Lemak 0,1 g
Ø Protein 1,28 g
Ø Thiamine (Vit. B1) 0,061 mg (5%)
Ø Riboflavin (Vit. B2) 0,040 mg (3%)
Ø Niacin (Vit. B3) 0,234 mg (2%)
Ø Asam pantotenat (B5) 0,212 mg (4%)
Ø Vitamin B6 0,124 mg (10%)
Ø Folat (Vit. B9) 53 mg (13%)
Ø Vitamin C 36,6 mg (61%)
Ø Kalsium 40 mg (4%)
Ø Besi 0,47 mg (4%)
Ø Magnesium 12 mg (3%)
Ø Fosfor 26 mg (4%)
Ø Kalium 170 mg (4%)
Ø Seng 0,18 mg
4.
MANFAAT TANAMAN KUBIS
Kubis atau yang oleh sebagian
masyarakat Indonesia dikenal sebagai kol merupakan jenis sayuran yang banyak
dikonsumsi dengan berbagai olahan. Mulai dari lalapan, campuran gado-gado,
bahan isian bakwan, serta dimasak sebagai sayur berkuah. Sayuran yang memiliki
nama latin brassica oleracea ini masih satu famili dengan sayuran-sayuran
sejenis seperti manfaat kembang kol, manfaat brokoli, dan kubis brussel.
Bentuknya cukup unik berupa bulat atau lonjong dengan daun-daun yang mengumpul
jadi satu membentuk bulatan. Daunnya berwarna hijau dan ada pula yang berwarna
putih. Tersedia dalam beberapa jenis diantaranya kubis ungu, hijau, dan kubis
keriting.
Tidak hanya enak dikonsumsi kubis
juga bermanfaat bagi kesehatan dan mengatasi berbagai jenis penyakit. Dengan
kandungan berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin A, B, C, K, beta
karoten, magnesium, kalsium, potasium, fenol, sulfur, zat besi, riboflavin, dan
asam folat ada banyak manfaat kubis yang bisa dipetik diantaranya:
1. Meningkatkan kekebalan tubuh
Selama ini vitamin C identik dengan
buah jeruk. Namun siapa sangka bahwa kandungan vitamin C pada kubis jauh lebih
banyak daripada jeruk. Dengan kekayaan vitamin C yang dimilikinya mengonsumsi
kubis dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh sehingga kita lebih
terlindung dari berbagai infeksi bakteri dan virus di sekitar kita.
2. Baik untuk organ pencernaan
Kandungan seratnya yang tinggi
menjadikan kubis sebagai makanan yang sangat baik bagi kesehatan organ
pencernaan. Dimana serat dapat membantu pergerakan usus ketika menyerap makanan
sehingga usus tidak perlu bekerja terlalu keras. Selain itu ia juga membuat
feses menjadi lebih lembut sehingga menghindarkan kita dari berbagai gangguan
pencernaan seperti sembelit, diare, atau risiko wasir.
3. Mencegah kanker
Kubis juga mengandung antioksidan
yang tinggi yang dapat mencegah perkembangan radikal bebas di dalam tubuh yang
dapat memicu berbagai penyakit berbahaya seperti kanker.
4. Sebagai nutrisi bagi kesehatan mata
Kubis juga sangat baik dikonsumsi
sebagai asupan nutrisi bagi kesehatan mata. Dengan kandungan beta karoten yang
dimilikinya bermanfaat untuk mempertajam penglihatan, menjaga daya lihat pada
orang tua, serta mencegah timbulnya katarak.
5. Membantu menurunkan berat badan
Bagi anda yang sedang menjalani
program diet disarankan mengonsumsi makanan-makanan rendah kalori, kaya serat,
serta mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Salah satu
contohnya adalah kubis sehingga sayuran ini layak dimasukkan dalam menu harian
anda.
6. Sebagai nutrisi otak
Kubis juga merupakan makanan yang
sangat baik bagi otak karena mengandung antosianin dan vitamin K dimana
keduanya bermanfaat mejadikan konsentrasi otak lebih baik. Vitamin K juga
sangat baik dikonsumsi untuk mencegah penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
penurunan fungsi otak seperti demensia dan alzheimer.
7. Baik untuk kesehatan tulang
Kubis mengandung beberapa mineral
penting bagi tubuh seperti magnesium, kalsium, dan potasium yang sangat baik
untuk kesehatan tulang sehingga tulang sehat dan terhindar dari berbagai
penyakit seperti osteoporosis.
8. Detoksifikasi
Mengonsumsi kubis juga dapat
dimanfaatkan sebagai langkah detoksifikasi atau pembuangan zat-zat racun dari
dalam tubuh. Ini didukung oleh kandungan vitamin C dan sulfur pada kubis
sehingga tubuh menjadi lebih sehat dan bersih dari berbagai zat-zat beracun.
9. Membantu pembentukan sel darah merah
Sel darah merah sangat diperlukan
oleh tubuh dalam jumlah cukup agar berbagai fungsinya seperti membawa oksigen
ke seluruh tubuh dapat berjalan dengan baik. Hal ini bisa dicapai dengan
mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung zat besi seperti kubis sehingga
pembentukan sel darah merah menjadi lancar.
10. Mencegah hipertensi
Hipertensi dapat memicu berbagai
penyakit berbahaya lainnya seperti penyakit jantung sehingga sedapat mungkin
harus dihindari. Untuk menjaga kestabilan tekanan darah kita dapat memanfaatkan
kubis yang memiliki sifat antihipertensi sehingga kita terhindar dari tekanan
darah yang terlalu tinggi.
11. Mengatasi pembengkakan
Pembengkakan dan nyeri pada tubuh
merupakan reaksi tubuh terhadap infeksi penyakit atau ganguan dari luar. Kubis
yang biasanya dijadikan sayuran atau lalapan ini juga dapat dimanfaatkan untuk
mengatasi dan meringankan nyeri dan bengkak yang dialami.
12. Mengatasi sakit kepala
Sakit kepala yang menyerang sungguh
sangat menyiksa. Apalagi jika datang tiba-tiba ketika tengah sibuk
beraktivitas. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya sakit kepala
dan salah satu cara untuk meringankannya adalah dengan mengonsumsi kubis.
13. Mengatasi bengkak pada payudara ibu menyusui
Salah satu masalah yang sering
dihadapi ibu-ibu yang sedang menyusui adalah payudara menjadi keras dan nyeri
sehingga terasa sakit sekali. Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan daun
kubis atau ekstrak daun kubis dengan cara dibalurkan pada kulit payudara yang bengkak.
14. Baik untuk kesehatan janin
Konsumsi kubis oleh ibu hamil juga
sangat baik untuk kesehatan janin. Hal ini didukung oleh kandungan asam folat
pada kubis sehingga janin dapat berkembang dengan baik dan terhindar dari
kecacatan.
15. Mencegah penuaan dini
Para wanita sangat dianjurkan
mengonsumsi kubis karena bermanfaat untuk mencegah timbulnya kanker payudara
dan penuaan dini, dua hal yang sangat ditakuti para wanita. Antioksidan pada
kubis dapat mencegah berkembangnya radikal bebas yang dapat menyebabkan
berbagai penyakit berbahaya seperti kanker payudara dan penuaan dini.
Selain manfaat-manfaat di atas masih
ada banyak manfaat lain dari kubis yang bisa kita peroleh diantaranya:
16. Mencerahkan kulit
17. Mengatasi sembelit
18. Baik untuk kesehatan jantung
19. Membantu membersihkan lambung
20. Menstimulasi organ hati
Meskipun sangat bermanfaat konsumsi
kubis tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan efek samping seperti
darah encer, diare, dan perut kembung. Selain itu itu mendapatkan manfaat
secara maksimal sebaiknya kubis dikonsumsi dalam bentuk mentah setelah
sebelumnya dicuci bersih. Kalaupun dimasak sebaiknya jangan dimasak lama agar
kandungan nutrisinya tidak berubah atau hilang. Jadi olah kubis dengan benar
dan konsumsi secukupnya untuk mendapatkan berbagai manfaat kesehatan
5.
SENTRA PRODUKSI TANAMAN KUBIS
Produktivitas kubis di Indonesia
sejak tahun 2004 hingga tahun 2007 mengalami peningkatan dan penurunan.
Peningkatan terjadi pada tahun 2005 yang mencapai nilai produktivitas 22,38 ton/hektar
dari 21,06 ton/hektar pada tahun 2004. Setelah tahun 2005, terjadi penurunan
yaitu nilai produktivitas 21,96 ton/hektar pada tahun 2006, kemudian menjadi
21,23 ton/hektar pada tahun 2007 (Alam, 2012). Permintaan terhadap sayuran
termasuk kubis di Indonesia setiap tahunnya meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk, tingkat pendapatan masyarakat, kesadaran gizi
masyarakat, dan permintaan ekspor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistika
dalam Alam (2012), menunjukkan adanya peningkatan permintaan kubis yang
diekspor dari 32.665 ton pada tahun 2006 menjadi 45.323 ton pada tahun 2007.
Tingginya permintaan akan sayuran kubis, menstimulir para pelaku pertanian
untuk dapat meningkatkan produktivitas sayuran kubis baik secara kualitas
maupun kuantitas sesuai dengan permintaan pasar.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
1.
MORFOLOGI TANAMAN KUBIS
Akar
Tanaman memiliki akar tunggang dan
akar serabut. Akar tunggang tumbuh ke pusat Bumi (ke arah dalam), sedangkan
akar serabut tumbuh kearah samping (horizontal), menyebar dan dangkal (20 cm-30
cm). Dengan perakaran yang dangkal tersebut, tanaman akan tumbuh cukup baik
apabila ditanam pada tanah yang gembur dan poros.
Batang
Batang tanaman kubis bunga tumbuh
tegak dan pendek (± 30 cm). Batang tersebut berwarna hijau, tebal dan lunak
namun cukp kuat. Batang tanaman tidak bercabang, batang tanaman tersebut halus
tidak berambut, dan tidak begitu tampak jelas karena tertutup oleh daun-daun.
Daun
Daun
Daun kubis bunga berbentuk bulat telur (oval) dengan
bagian tepi daun bergeri, agak panjang seperti daun tembakau dan membentuk
celah-celah yang menyirip agak melengkung kedalam. Daun tersebut berwarna hijau
dan tumbuh berselang seling pada batang tanaman. Daun memiliki tangkai agak
panjang dengan pangkal daun yang menebal dan lunak. Daun-daun yang tumbuh pada
pucuk batang sebelum masa bunga terbentuk, berukuran kecil dan melengkung
kedalam melindungi bunga yang sedang atau baru mulai tumbuh.
Bunga
Bunga
Bunga tanaman merupakan kumpulan
massa bunga yang berjumlah banyak. Bunga tanaman tersebut tersusun dari
kuntum-kuntum bunga yang berjumlah dari 5.000 kuntum bunga yang bersatu
membentuk bulatan yang tebal serta padat (kompak). Pada kubis bunga (kol
bunga), bunga tersebut bervariasi sesuai dengan varietasnya. Ada yang memiliki
masa bunga dengan warna putih bersih, namun adapula yang memiliki warna putih
kekuningan. Kubis bunga bunga memiliki berat antara 0,5 kg-1,3 kg dengan
diameter 20 cm atau lebih, tergantung pada varietasnya. Kubis bunga memilki
tangkai bunga yang berwarna hijau muda hingga hijau.Bunga pada kubis bunga
merupakan bagian yang paling penting dari tanaman, yang dikonsumsi sebagai
sayuran yang bergizi tinggi. Apabila dibiarkan tumbuh terus (tanpa dipanen),
maka bunga pada tanaman kubis tersebut memanjang menjadi tangkai bunga yang
penuh dengan kuntum bunga. Setiap bunga memiliki 4 helai daun kelopak, 4 helai
daun mahkota, dan 6 helai benang sari.
Buah
Tanaman kubis bunga dapat
menghasilkan buah yang mengandung banyak biji. Buah tersebut terbentuk dari
hasil penyerbukan sendiri ataupun penyerbukan silang dengan bantuan serangga
lebah madu. Buah berbentuk polong, berukuran kecil, dan ramping, dengan panjang
antara 3 cm-5 cm. Di dalam buah tersebut terdapat biji berbentuk bulatkecil,
berwarna coklat kehitam-hitaman. Biji-biji tersebut dapat dipergunakan sebagai
benih perbanyakan tanaman.
Tanaman kubis bunga termasuk dalam golongan tanaman sayuran semusim atau berumur pendek. Tanaman tersebut hanya dapat berproduksi satu kali dan setelah itu mati. Pemanen kubis bunga dapat dilakukan pada umur 40-50 hari setelah pindah tanam,tergantung pada varietasnya. Tanaman kubis bunga berbentuk perdu dan perakaran dangkal (Harjono, 1996).
Tanaman kubis bunga termasuk dalam golongan tanaman sayuran semusim atau berumur pendek. Tanaman tersebut hanya dapat berproduksi satu kali dan setelah itu mati. Pemanen kubis bunga dapat dilakukan pada umur 40-50 hari setelah pindah tanam,tergantung pada varietasnya. Tanaman kubis bunga berbentuk perdu dan perakaran dangkal (Harjono, 1996).
Pertumbuhan vegetatif kubis terhenti
apabila ditandai dengan terbentuknya krop atau telur (head) pada kubis. Krop
atau telur sebenarnya adalah daun-daun 35 yang tumbuh secara menyatu dan
memadat serta kompak dari luar ke dalam. Daun-daun tersebut saling menutupi
atau melindungi satu sama lain menjadi satuan yang kompak hingga daun berwarna
putih berseri (Ashari, 1995).
2.
SYARAT TUMBUH TANAMAN KUBIS
1. Kondisi Lingkungan
Sayuran kubis ini adalah salah satu bentuk makanan yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kubis pada umumnya ditanam di daerah berhawa
sejuk dan bertipe iklim basah. Pembudidayaan kubis ini sangat cocok di apada
ketinggian lebih dari 800 m dpl, biasanya di area perbukitan atau
dilereng-lereng gunung. Tetapi pada beberapa varietas, dapat ditanam didataran
rendah pada ketinggian 200m.
2. Iklim dan Cuaca
Kubis adalah sayuran yang berasal dari daerah sub-tropis. Di tempat itu
kisaran temperatur untuk pertumbuhan kubis adalah minimum 15,50C - 180C
dan maksimum 240 C. Kelembaban optimal untuk tanaman kubis antara 80-90%.
Dengan diciptakannya kultivar baru yang lebih tahan terhadap temperatur tinggi,
budidaya tanaman kubis dapat juga dilakukan di dataran rendahdan menengah. Di
dataran rendah, temperatur malam yang rendah menyebabkan terjadinya sedikit
penundaan dalam pembentukan bungadan umurpanen yang ebih panjang.
3. Jenis Tanah
Tanaman kubis dapat tumbuh baik pada jenis tanah lempung berpasir.
Tanah harus subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik.Tetapi, tanaman
ini toleran di tanah berpasir atau tanah liat berpasir. Kubis tumbuh dengan
baik pada tanah dengan tingkat keasaman tanah (pH) antara 5,5-6,5 dengan
irigasi dan drainase yang memadai.
4. Musim Tanam
Budidaya tanaman kubis di Indonesia dapat dilakukan sepanjang tahun.
3.
BUDIDAYA TANAMAN KUBIS
Hingga saat ini, tingkat
produksi tanaman kubis; (kol)
baik dengan jumlah ataupun kualitas tetap tergolong rendah. Perihal ini
dikarenakan diantaranya dikarenakan tanah telah miskin unsur hara, pemupukan
yang tidak berimbang, organisme pengganggu tanaman, cuaca serta iklim. Dibawah
ini dijelaskan bagaimana cara budidaya kubis (kol) yang biasa dilakukan :
FASE PRA TANAM
1. Syarat tumbuh
·
Tanaman bisa ditanam selama tahun
·
Tumbuh serta berproduksi dengan baik pada ketinggian 800 m d.pl. ke atas,
curah hujan hujan cukup serta temperatur hawa 15 – 20 derajat celcius.
·
Type tanah yang dikehendaki gembur, bertekstur mudah atau sarang dan ph 6 –
6, 5.
2. Pengelolaan tanah serta air
·
Bersihkan gulma serta sisa-sisa tanaman
untuk menghimpit serangan penyakit terbawa tanah layaknya akar bengkak,
busuk lunak, rebah semai, dan lain-lain. lewat cara dicabut serta dihimpun
lantas dibakar atau dapat jadikan kompos
·
Janganlah menanam tanaman kubis-kubisan dengan terus-terusan serta kerjakan
pergiliran tanaman
·
Pakai pupuk organik ( super nasa ), terutama di musim kemarau untuk
menambah efisiensi pemakaian air
3. Persiapan lahan
·
Tempat dicangkul serta dibajak sedalam 20-30 cm
·
Berikanlah dolomit atau captan kurang lebih 2 ton/ha bila ph fase
persemaian
·
Media persemaian terdiri dari campuran tanah serta pupuk kandang ( kompos )
halus dengan perbandingan 1:1
·
Benih direndam dalam air hangat selama 0, 5 – jam lantas diangin-anginkan
·
Sebarkan benih dengan merata serta teratur lantas ditutup daun pisang
sepanjang 3-4 hari
·
Kerjakan penyiraman tiap-tiap hari dengan gembor
·
persemaian di buka tiap-tiap pagi sampai jam 10. 00
serta sore mulai jam 15. 00
·
Amati bibit kubis yang diserang penyakit tepung berbulu ( peronospora
parasitica ) atau ulat daun pada daun pertama, dipetik serta dibuang daun yang
terserang
FASE TANAM
1. Jarak tanam
Jarak tanam jarang 70 X 50 cm atau jarak
tanam rapat 60 X 50 cm
2. Bibit
Benih yang di gunakan harus berasal dari
benih yang jelas kualitas dann pabriknya sehingga tidak menimbulkan permasalah
di akhir budidayanya dan hasilnya juag memuaskan. Benih yang di Gunakan
bisa menggunakan Kubis F1 Grand 11, F1 Grand 22, F1 Balerina, F1 Summer
Autumn, F1 Green Nova, F1 Green Coronet, F1 Giaty, F1 Investor, F1 Green
Helmet. Benih yang mau di tanam di semai terlebih dahulu dan saat
Bibit yang sudah berusia 3 – 4 minggu mempunyai 4 – 5 daun siap ditanam
3. Pemupukan
Pupuk Dasar diberikan 1 hari sebelum saat
tanam dengan dosis 250 kg/Ha TSP, 50 kg/Ha Urea, 175 kg/Ha Za serta 100 kg/Ha
KCL, Pupuk Kandang kering 6 Ton / Ha dan Dolomit 2 Ton / Ha.
Pupuk dasar digabung dengan merata lantas
diberikan pada lubang tanam yang sudah diberi pupuk kandang, lantas ditutup
kembali dengan tanah.
4.
Cara tanam
·
Bikin lubang tanam dengan tugal sesuai jarak tanam
·
Tentukan bibit yang fresh serta sehat
·
Tanam bibit pada lubang tanam
·
Apabila bibit disemai pada bumbung daun pisang segera ditanam berbarengan
bumbungnya
·
Apabila bibit disemai pada polybag plastik, keuarkan bibit dari polibag
lantas baru ditanam
·
Apabila disemai dalam bedengan ambillah bibit beserta tanahnya lebih kurang
2-3 cm dari batang sedalam 5 cm dengan solet ( sistem putaran )
·
Sesudah ditanam, siram bibit dengan air sampai basah
·
Kubis bisa ditumpangsarikan dengan tomat lewat cara tanam : 2 baris kubis
baris tomat. tomat ditanam 3 atau 4 minggu sebelum saat kubis
FASE PRA PEMBENTUKAN KROP ( 0 – 49 hari )
·
Penyiraman dikerjakan setiap hari saat pagi atau sore hari
·
Pemupukan susulan dikerjakan pada umur 28 hari dengan dosis 50 kg/ha urea,
175 kg/ha za serta 100 kg/ha kcl
·
Penyiangan (penggemburan serta pembubunan tanah) dikerjakan pada umur 2
serta 4 minggu
·
Perempelan cabang atau tunas-tunas samping dikerjakan seawal barangkali
agar pembentukan bunga optimal
·
Kerjakan pengamatan setiap minggu sekali pada hama-hama tersebut mulai
kubis umur 13 hari. populasi paling tinggi berlangsung pada awal musim kemarau
·
Cara pengendalian ; kumpulkan serta musnah dengan mekanik, sanitasi
lingkungan.
·
Tanaman muda yang mati dikarenakan penyakit rebah kecambah ( rhizoctonia
solani kuhn. ) dicabut, lantas disulam dengan tanaman baru yang sehat, imbuhkan
natural glio pada lubang tanam.
FASE PEMBENTUKAN CROP ( 50 – 90 hari )
·
Penyiangan dengan manual dengan tangan butuh dikerjakan sampai kurang lebih
1 minggu sebelum saat panen
·
Kerjakan pengamatan lebih intensif pada hama yang mengakibatkan kerusakan
berat pada fase ini yakni ; ulat daun kubis ( p. xylostella ) serta ulat krop
kubis ( c. binotalis ), umumnya pebruari – maret
·
Serangan hama menyambut panen tak perlu dikendalikan ( dengan kimia )
BAB III
KESIMPULAN
Kubis, kol,
kobis, atau kobis bulat (terdiri dari beberapa kelompok kultivar dari Brassica
oleracea) adalah tanaman dua tahunan hijau atau ungu berdaun, ditanam sebagai
tanaman tahunan sayuran untuk kepala padat berdaunnya. Erat kaitannya dengan
tanaman cole lainnya, seperti brokoli, kembang kol, dan kubis brussel, itu
diturunkan dari B. oleracea var. oleracea, kubis lapangan liar. Kepala kubis
umumnya berkisar 0,5 to 4 kilogram (1 to 9 lb), dan dapat berwarna hijau, ungu
dan putih. Kubis hijau berkepala keras berdaun halus adalah yang paling umum,
dengan kubis merah berdaun halus dan kubis savoy berdaun crinkle dari kedua
warna terlihat lebih jarang. Kubis adalah sayuran yang berlapis-lapis. Dalam
kondisi hari diterangi matahari panjang seperti yang ditemukan di garis lintang
utara di musim panas, kubis dapat tumbuh jauh lebih besar. Beberapa rekor
dibahas pada akhir bagian sejarah.
Sulit untuk
melacak sejarah yang tepat dari kubis, tetapi itu kemungkinan besar
didomestikasi di suatu tempat di Eropa sebelum 1000 SM, meskipun savoy tidak
dikembangkan sampai abad ke-16. Pada Abad Pertengahan, kubis telah menjadi
bagian penting dari masakan Eropa. Kepala kubis umumnya diambil selama tahun
pertama dari daur hidup tanaman, tetapi tanaman yang dimaksudkan untuk benih
dibiarkan tumbuh tahun kedua, dan harus terus dipisahkan dari tanaman cole lain
untuk mencegah penyerbukan silang. Kubis rentan terhadap beberapa kekurangan
gizi, serta beberapa hama, dan penyakit bakteri dan jamur.
Organisasi
Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (Food and Agriculture
Organization, FAO) melaporkan bahwa produksi dunia kubis dan brassica lainnya
untuk 2011 hampir 69 juta metrik ton (68 juta ton panjang; 75 juta ton
singkat). Hampir setengah dari tanaman ini ditanam di Cina, di mana kubis cina
adalah sayuran Brassica paling populer. Kubis disusun dalam berbagai cara untuk
makan. Mereka dapat diacar, difermentasi untuk hidangan seperti sauerkraut,
dikukus, direbus, ditumis, atau dimakan mentah. Kubis merupakan sumber vitamin
K, vitamin C dan serat pangan. Kubis terkontaminasi telah dikaitkan dengan
kasus-kasus penyakit karena makanan pada manusia.
Kubis (Brassica
oleracea atau B. oleracea var. capitata, var. tuba, var. Sabauda atau var. acephala)[3] adalah anggota dari
genus Brassica dan keluarga mustar, Brassicaceae. Beberapa sayuran cruciferous
lainnya (kadang-kadang dikenal sebagai tanaman cole) dianggap kultivar B.
oleracea, termasuk brokoli, collard hijau, kubis brussel, kohlrabi dan
sprouting brokoli. Semua ini dikembangkan dari kubis liar B. oleracea var.
oleracea, juga disebut colewort atau kubis lapangan. Spesies asli ini
berevolusi selama ribuan tahun menjadi yang terlihat saat ini, karena seleksi
mengakibatkan kultivar memiliki karakteristik yang berbeda, seperti kepala
besar untuk kubis, daun besar untuk kale dan batang tebal dengan kuncup bunga
brokoli. Epitet varietas capitata berasal dari kata bahasa Latin untuk
"memiliki kepala". B. oleracea dan turunannya memiliki ratusan
nama-nama umum di seluruh dunia.
"Kubis"
awalnya digunakan untuk merujuk kepada berbagai bentuk B. oleracea, termasuk
yang berkepala longgar atau tidak ada kepala. Sebuah spesies terkait, Brassica
rapa, umumnya bernama kubis Cina, kubis napa atau kubis seledri, dan memiliki
banyak penggunaan yang sama. Ini juga merupakan bagian dari nama-nama umum
untuk beberapa spesies yang tidak terkait. Ini termasuk kulit kayu kubis atau
pohon kubis (anggota dari genus Andira) dan palem kubis, yang meliputi beberapa
genera pohon palem seperti Mauritia, Roystonea oleracea, Acrocomia dan Euterpe
oenocarpus.
Nama famili asli
brassica adalah Cruciferae, yang berasal dari pola kelopak bunga yang dianggap
oleh orang Eropa abad pertengahan menyerupai salib. Kata brassica berasal dari
bresic, kata Keltik untuk kubis. Banyak nama-nama Eropa dan Asia untuk kubis
berasal dari akar Celto-Slavia cap atau kap, yang berarti "kepala".
Kata bahasa Inggris Pertengahan akhir cabbage berasal dari kata caboche
("kepala"), dari dialek Picardia bahasa Perancis Kuno. Hal ini pada
gilirannya merupakan varian dari caboce Perancis Kuno. Selama berabad-abad,
"cabbage" dan turunannya telah digunakan sebagai slang untuk berbagai
barang, pekerjaan dan kegiatan di negara barat. Uang kertas dan tembakau
keduanya telah disinonimkan dengan slang "cabbage", sedangkan
"cabbage-head" berarti orang bodoh dan "cabbaged" berarti
sangat kelelahan atau, dalam kondisi parah, juga berarti keadaan vegetatif (kom
DAFTAR
PUSTAKA
http://pertanianwestjava.blogspot.com/2015/06/tanaman-kubis.html
Ashari. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas
Indonesia. Jakarta.
Harjono, I. 1996. Kubis Bunga. C.V.Aneka. Solo.
Permadi, A.H., dan S.Sastrosiswojo.1993. Kubis. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Penelitian Hortikultura. Lembang.
Comments
Post a Comment