BUDIDAYA TANAMAN PADI SALIBU
MAKALAH
BUDIDAYA
TANAMAN PADI SALIBU
Oleh
:
YULIAN
ANGGRAINI
16100025421007
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
FAKULTAS
PERTANIAN PAYAKUMBUH
TAHUN
AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatnya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
ibuk Ir,YUSTITIA AKBAR ,MP dan harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan,saya
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Payakumbuh, 27 September 2018
Penulis
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman yang sangat penting
keberadaannya di Indonesia karena beras yang dihasilkan merupakan sumber
makanan pokok dan bahkan bagi separoh penduduk Asia. Sekitar 1.750 juta jiwa dari 3 milyar
penduduk Asia termasuk 200 juta penduduk Indonesia, menggantungkan kebutuhan
kalorinya dari beras. Sementara di Afrika dan Amerika Latin yang berpenduduk
sekitar 1,2 milyar, 100 juta diantaranya pun hidup dari beras. Oleh karena itu,
di Negara-negara Asia beras memiliki nilai ekonomis sangat berarti. Oleh karena
itu padi dapat mempengaruhi kestabilan politik, ekonomi dan pertanian negara,
serta mempengaruhi biaya kerja dan harga bahan lainnya (Andoko, 2010).Perkembangan
pembangunan pertanian di bidang pertanian terus meningkat dan tidak hanya
dilakukan oleh pemerintah tetapi juga oleh pihak swasta dan masyarakat yang
ikut berperan serta dalam sektor pangan, sehingga dapat menciptakan lapangan
kerja yang akan mengurangi angka pengangguran di dunia khususnya di negara
Indonesia (Burbey, 2002).
Menurut Departemen Pertanian (2006),
tingkat konsumsi di Indonesia 139,15 kilogram per kapita per tahun atau setara
dengan kebutuhan beras 47,57 juta
ton gabah kering giling (GKG). Sementara lahan yang tersedia hanya 11 juta – 12
juta hektar(ha) dengan rata – rata produksi 4-6 ton per ha. Jumlah ini tidak
akan cukup pada tahun yang akan datang.
Dengan asumsi laju pertumbuhan 0,92 % per tahun, kebutuhan beras kita
akan mencapai 61,23 juta ton GKG, sementara konversi lahan pertanian berlangsung terus –
menerus.
Di tengah rumitnya
upaya peningkatan produksi padi ternyata di Kabupaten Tanah Datar ada suatu
inovasi teknologi sejak tahun 2007 telah dikembangkan oleh masyarakat dan
sangat mudah dilaksanakan. Inovasi tersebut adalah “ Teknologi Padi Salibu” ,
namun yang menjadi permasalahan bahwa kebanyakan petani masih belum mau
menerapkan teknologi tersebut karena petani masih percaya dengan teknologi
tradisional (cara lama) yang selalu dilakukan setiap periode tanam, sehingga
para penyuluh pertanian maupun badan pertanian setempat sulit untuk memberikan
sosialisasi mengenai padi salibu ini.
Padi salibu merupakan sebutan oleh masyarakat Minangkabau
terhadap tunas padi yang tumbuh setelah
batangnya dipotong ketika dipanen. Di daerah lain
orang menyebutnya padi suli, padi berlanjut, ratun atau singgang (Jawa) atau turiang (Sunda) dan lain-lain
sesuai bahasa daerah masing-masing. Selama ini padi salibu hanya dijadikan
hijauan makananan ternak, karena gabah yang dihasilkan tidak menguntungkan
secara ekonomis.
Menurut Yohanes
(2012) Keuntungan penerapan padi salibu/ratun
adalah cepat, mudah dan murah serta dapat meningkatkan produktivitas padi per
unit area dan per unit waktu. Penerapan budidaya padi dengan sistem
salibu/ratun melalui pemanfaatan varietas berdaya hasil tinggi, diduga dapat
memberi andil dalam meningkatkan produktivitas padi nasional.Tanaman
padi dapat tumbuh hingga setinggi 1 - 1,8 m. Daunnya panjang dan ramping dengan
panjang 50 - 100 cm dan lebar 2 - 2,5 cm. Beras
yang dapat dimakan berukuran panjang 5 - 12 mm dan tebal 2 - 3 mm. Daun tunggal
berbentuk pita yang panjangnya 15-30 cm, lebar mencapai 2 ern, perabaan kasar,
ujung runcing, tepi rata, berpelepah, pertulangan sejajar, hijau. Bunga
rnajemuk berbentuk malai. Buahnya buah batu, terjurai pada tangkai, warna
hijau, setelah tua menjadi kuning. Biji keras, bulat telur, putih atau merah.
Butir-butir padi yang sudah lepas dari tangkainya disebut gabah, dan yang sudah
dibuang kulit luarnya disebut beras.
1.1.
Tujuan
1.
Mengetahui budidaya tanaman padi salibu.
2.
Mengetahui
pengaruh budidaya padi salibu terhadap produksi.
1.2.
Sejarah Tanaman Padi
Padi termasuk genus Oryza L
yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub
tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut Chevalier dan
Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua koenig danOryza
sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza
stapfii roschev dan Oryza glaberima steund berasal dari Afrika
barat. Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza
officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya
tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang,
akhirnya orang berusaha memantapkan hasil usahanya dengan cara mengairi daerah
yang curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah
tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan
didaerah sub tropika.
1.3.
Unsur Gizi Dalam Tanaman Padi
Energi
Karbohidrat
Gula
Serat pangan
Lemak
Protein
Air
Thiamine (Vit. B1)
Riboflavin (Vit. B2)
Niacin (Vit. B3)
Pantothenic acid(B5)
Vitamin B6
Folate(Vit. B9)
Calcium
Iron
Magnesium
Manganese
Phosphorus
Potassium
Zinc.
1.4. Manfaat Padi Untuk Kesehatan
Ø Sebagai
sumber energi
Padi/beras banyak mengandung karbohidrat yang bertindak sebagai bahan bakar bagi tubuh dan membantu dalam fungsi normal otak.
Padi/beras banyak mengandung karbohidrat yang bertindak sebagai bahan bakar bagi tubuh dan membantu dalam fungsi normal otak.
Ø Bebas
kolesterol
Beras tidak mengandung lemak yang berbahaya, yaitu kolesterol atau sodium. Nasi menjadi salah satu bagian dari diet yang seimbang.
Beras tidak mengandung lemak yang berbahaya, yaitu kolesterol atau sodium. Nasi menjadi salah satu bagian dari diet yang seimbang.
Ø Kaya akan
vitamin
Nasi banyak mengandung vitamin dan mineral misalnya niacin, vitamin D, kalsium, serat, zat besi, thiamine, dan riboflavin.
Nasi banyak mengandung vitamin dan mineral misalnya niacin, vitamin D, kalsium, serat, zat besi, thiamine, dan riboflavin.
Ø Mengandung
resistant starch
Nasi banyak mengandung resistant starch, yang akan masuk ke dalam usus dalam bentuk yang belum dicerna. Itu akan membantu pertumbuhan bakteri-bakteri yang berguna di dalam usus.
Nasi banyak mengandung resistant starch, yang akan masuk ke dalam usus dalam bentuk yang belum dicerna. Itu akan membantu pertumbuhan bakteri-bakteri yang berguna di dalam usus.
Ø Mengurangi
resiko tekanan darah tinggi
Nasi tidak banyak mengandung sodium, dan dianggap sebagai makanan terbaik untuk mereka yang menderita tekanan darah tinggi dan hypertensi.
Nasi tidak banyak mengandung sodium, dan dianggap sebagai makanan terbaik untuk mereka yang menderita tekanan darah tinggi dan hypertensi.
Ø Mencegah
kanker.
Whole grain rice misalnya brown rice itu banyak mengandung serat insoluble yang mungkin bisa melindungi anda dari berbagai jenis kanker. Banyak peneliti yang percaya bahwa serat insoluble itu penting dalam melindungi tubuh dari cell-cell kanker.
Whole grain rice misalnya brown rice itu banyak mengandung serat insoluble yang mungkin bisa melindungi anda dari berbagai jenis kanker. Banyak peneliti yang percaya bahwa serat insoluble itu penting dalam melindungi tubuh dari cell-cell kanker.
Ø Mengobagi
dysentery
Bagian kulit dari dari nasi dianggap sebagai obat yang efektif untuk mengobati dysentery. Sekam padi yang berusia tiga bulan mengandung diuretic properties.
Bagian kulit dari dari nasi dianggap sebagai obat yang efektif untuk mengobati dysentery. Sekam padi yang berusia tiga bulan mengandung diuretic properties.
Ø Merawat
kulit
Para ahli medis mengatakan bahwa tepung padi bisa digunakan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit kulit. Di wilayah India, air beras digunakan oleh praktisi ayurvedic sebagai obat yang efektif untuk mendinginkan permukaan kulit yang terbakar.
Para ahli medis mengatakan bahwa tepung padi bisa digunakan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit kulit. Di wilayah India, air beras digunakan oleh praktisi ayurvedic sebagai obat yang efektif untuk mendinginkan permukaan kulit yang terbakar.
Ø Menguatkan
jantung
Rice bran oil punya kemampuan antioxidant yang bisa menguatkan jantung dengan cara mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.
Rice bran oil punya kemampuan antioxidant yang bisa menguatkan jantung dengan cara mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.
Ø Mencegah
konstipasi
Serat insoluble yang terdapat di nasi akan bertindak sebagai sponge lembut yang mendorong makanan untuk melewati usus dengan mudah dan cepat.
Serat insoluble yang terdapat di nasi akan bertindak sebagai sponge lembut yang mendorong makanan untuk melewati usus dengan mudah dan cepat.
BAB II.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Karakteristik Komoditi
Padi (Oryza sativa L.)
merupakan salah satu tanaman pangan rumput-rumputan. Berdasarkan taksonomi tanaman, padi
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Subkingdom
: Tracheobionta
Super Divisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Sub
Kelas :
Commelinidae
Ordo
: Poales
Famili
: (suku rumput-rumputan)
Spesies
: Oryza sativa L.
2.1. Morfologi
Tanaman Padi
- Akar
Berdasarkan
literatur Aak (1992) akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menyerap air
danzat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman.
Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :
- Radikula
Akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih
yang sedang berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar mengalami
pertumbuhan ke arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan calon
batang akan tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun.
- Akar serabut(adventif)
Setelah
5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar serabut akan tumbuh.
c. Akar rambut
Merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan
akar serabut. Akar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar,
dan ini penting dalam pengisapan air maupun zat-zat makanan. Akar rambut
biasanya berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar
serabut.
d. Akar tajuk (crown roots)
Akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar tajuk ini
dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar yang
dangkal dan akar yang dalam. Apabila kandungan udara di dalam tanah rendah,maka
akar-akar dangkal mudah berkembang.Bagian akar yang telah dewasa (lebih tua)
dan telah mengalami perkembangan akan berwarna coklat, sedangkan akar yangbaru
atau bagian akar yangmasih muda berwarna putih.
- Batang
Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan
batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong.
Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas
tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas yang kedua,
ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang
didahuluinya. Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yangmembalut
ruas sampai buku bagian atas. Tepat pada buku bagian atas ujung dari daun
pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi lidah
daun (ligula), dan bagian yamg terpanjang dan terbesar menjadi daun
kelopak yang memiliki bagian auricle pada sebelah kiri dan kanan. Daun
kelopak yang terpanjang dan membalut ruas yang paling atas dari batang disebut
daunbendera. Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi ligula dan daun
bendera, di situlah timbul ruas yang menjadi bulir padi.
Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun, dimana
terdapat satu batang tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau sukma,
yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari
tiap-tiap sukma ini timbul tunas yang disebut tunasorde pertama.
- Daun
Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun
yang berbeda-beda, baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun
padi adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun
padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun
padi adalah :
- Helaian daun
Terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya
memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi
yang bersangkutan.
- Pelepah daun (upih)
Merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun
ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak, dan hal
ini selalu terjadi.
- Lidah daun
Lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan
upih. Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah
daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya
air hujan diantara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga
mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.
Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan coleoptile.Coleoptilekeluar
dari benih yang disebar dan akan memanjang terus sampai permukaan air. Coleoptile
baru membuka, kemudian diikuti keluarnya daun pertama, daun kedua dan
seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut daun bendera, sedangkan daun
terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera merupakan daun yang lebih
pendek daripada daun-daun di bawahnya, namun lebih lebar dari pada daun
sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai padi. Daun p adi mula-mula berupa tunas yang
kemudian berkembang menjadi daun. Daun pertama pada batang keluar bersamaan
dengan timbulnya tunas (calon daun) berikutnya. Pertumbuhan daun yang satu
dengan daun berikutnya (daun baru) mempunyai selang waktu 7 hari,dan 7 hari
berikutnya akan muncul daun baru lainnya.
- Bunga
Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari
buku paling atas dinamakan malai. Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama
dan cabang kedua, sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir
pada batang. Panjang malai tergantung pada varietas padi yang ditanam dancara
bercocok tanam. Dari sumbu utama pada ruas bukuyang terakhir inilah biasanya panjang
malai (rangkaian bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan menjadi 3 ukuran
yaitu malai pendek (kurang dari 20 cm), malai sedang (antara 20-30 cm), dan
malai panjang (lebih dari 30cm). Jumlah cabang pada setiap malai berkisar
antara 15-20 buah, yang paling rendah 7 buah cabang, dan yang terbanyak dapat
mencapai 30 buah cabang. Jumlah cabang ini akan mempengaruhi besarnya rendemen
tanaman padi varietas baru, setiap malai bisa mencapai100-120 bunga.
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai
perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah
benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar
serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan
dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau
ungu. (Departemen Pertanian, 1983).
Komponen-komponen
(bagian) bunga padi adalah:
- Kepala sari
- Tangkai sari
- Belahan yang besar (Palea)
- Belahan yang kecil (Lemma)
- Kepala putik
- Tangkai bunga
- Buah
Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau
butir/gabah,sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma
dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukkan dan pembuahan. Lemma
dan palea serta bagian lain yang membentuk sekam atau kulit gabah.
- Syarat Tumbuh
Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas
dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan
atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per
tahun sekitar 1500-2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23
°C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0-1500 m dpl.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang
kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan
diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada
tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18-22 cm dengan pH antara 4-7.
- Teknik Budidaya
Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal,
yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam
proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik,
terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan
penyakit yang sering kali menurunkan produksi.
- Persemaian
Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi.
Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab
benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena
itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk
mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
- Persiapan dan Pengolahan Tanah Sawah
Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian
dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah (struktur tanah) yang
dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa
tahap :
- Pembersihan
- Pencangkulan
- Pembajakan
- Penggaruan
- Perataan
- Penanaman
Dalam
penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah :
Persiapan lahan
o
Tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap
untuk ditanami bibit padi.
Umur bibit
o
Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bib it
tersebut segera dapat dipindahkan dengan cara mencabut bibit.
Tahap penanaman
Tahap
penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1)
Memindahkan bibit
Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari (tergantung
jenis padinya, genjah/dalam) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah
disiapkan.
2)
Menanam
Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan
adalah sistem larikan (cara tanam), jarak tanam, hubungan tanaman, jumlah
tanaman tiap lobang, kedalam menanam bibit, cara menanam.
Pemeliharaan
Meliputi :
v Penyulaman dan penyiangan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyulaman
yaitu bibit yang digunakan harus jenis yang sama, bibit yang digunakan
merupakan sisa bibit yang terdahulu, penyulaman tidak boleh melelewati 10 hari
setelah tanam, selain tanaman pokok (tanaman pengganggu) supaya dihilangkan.
v Pengairan
Pengairan disawah dapat dibedakan menjadi pengairan secara
terus-menerus dan pengairan secara piriodik.
v Pemupukan
Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang
berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan/produksi.
Pengendalian Hama dan Penyakit
1)
Hama putih (Nymphula depunctalis)
Gejala :
Menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang memanjang sejajar
tulang daun, ulat menggulung daun padi.
Pengendalian
: Pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan musuh alami,
menggugurkan tabung daun. Menggunakan BVR atau Pestona.
2)
Padi Thrips (Thrips oryzae)
Gejala :
Daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit
terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi.
Pengendalian:
BVR atau Pestona.
3)
Wereng
Penyerang
batang padi : Wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), Wereng padi
berpunggung putih (Sogatella furcifera). Wereng penyerang daun padi :
Wereng padi hijau (Nephotettix apicalis dan N. impicticep).Merusak
dengan cara mengisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus.
Gejala
: Tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti
terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil.
Pengendalian
: Bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR
48, IR 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami
seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah. Penyemprotan BVR.
4)
Walang sangit (Leptocoriza acuta)
Menyerang
buah padi yang masak susu.
Gejala
: Buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan
tidak enak, pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi
berbintik-bintik hitam.
Pengendalian
: Bertanam serempak, peningkatankebersihan, mengumpulkan dan memusnahkan telur,
melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba. Penyemprotan BVR atau Pestona.
Pengolahan Tanah Tanaman Padi
Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar
lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan
mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah
tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah
sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta
selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk mempermudah
pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah perawatan tanaman.
Tahapan Pengolahan Tanah
Tahapan
pengolahan tanah sawah pada prinsipnya mencakup kegiatan–kegiatan sebagai
berikut :
- Perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran
Sebelum penggarapan tanah dimulai, Pematang/Galengan harus
dibersihkan dari rerumputan, diperbaiki, dan dibuat cukup tinggi. Fungsi utama
untuk menahan air selama pengolahan tanah agar tidak mengalir keluar petakan,
sebab dalam penggarapan tanah air tidak boleh mengalir keluar. Fungsi
selanjutnya berkaitan erat dengan pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman
padi.Saluran atau parit diperbaiki dan dibersihkan dari rumput-rumput. Kegiatan
ini bertujuan agar dapat memperlancar arus air serta menekan jumlah biji gulma
yang terbawa masuk ke dalam petakan. Sisa jerami dan sisa tanaman pada bidang
olah dibersihkan sebelum tanah diolah.
- Pencangkulan
Setelah dilakukan perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran,
tahap berikutnya adalah pencangkulan. Sudut–sudut petakan dicangkul untuk
memperlancar pekerjaan bajak atau traktor. Pekerjaan tersebut dilaksanakan
bersamaan dengan saat pengolahan tanah.
- Pembajakan dan Penggaruan
Pembajakan dan Penggaruan merupakan kegiatan yang berkaitan.
Kedua kegiatan tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanam
padi.
Ø Pembajakan
Aliri petakan sawah seminggu sebelum pembajakan, untuk
melunakan tanah dan menghindarkan melekatnya tanah pada mata bajak.
Terlebihdahulu dibuat alur ditepi dan ditengah petakan sawah agar air cepat
membasahi saluran petakan. Kedalaman dalam pembajakan + 15-25 cm. Hingga
tanah benar-benar terbalikan dan hancur.
Adapun
manfaat dari pembajakan adalah sebagai berikut :
1)
Pemberantasan gulma, sebab dengan pembajakan tumbuhan dan biji gulma akan
terbenam.
2)
Menambah unsur organik, karena pupuk hijau yang berasal dari rumput akan
terbenam dan tercampur dengan tanah.
3)
Mengurangi pertumbuhan hama penyakit.
Setelah dibajak tanah segera harus digenangi, untuk
mempercepat pembusukan sisa-sisa tanaman dan menghindari hilangnya nitrogen
juga melunakan bongkahan tanah yang disebabkan pembajakan. Penggenangan dilakukan
selama kira-kira seminggu.
Ø Penggaruan
Sebelum penggaruan dimulai,
terlebihdahulu air didalam petakan dibuang, ditinggalkan sedikit untuk
membasahi bongkahan bongkahan tanah. Selama penggaruan, saluran pemasukan dan
pembuangan air harus ditutup, untuk menjaga supaya sisa air jangan sampai habis
keluar dari petakan.Dengan cara menggaru tanah memanjang dan melintang,
bongkahan-bongkahan tanah dapat dihancurkan. Dengan penggaruan yang
berulang-ulang :
1)
Peresapan air ke bawah dikurangi
2)
Tanah menjadi rata
3)
Penanaman bibit menjadi mudah
4)
Rumput-rumput yang ada akan terbenam
Setelah
penggaruan pertama, sawah digenangi lagi selama 7-10 hari.
Ø Peratakan
Proses perataan sebenarnya adalah penggaruan yang kedua,
yang dilakukan setelah lahan digenangi 7-10 hari. Pengaruan yang kedua ini
dilakukan dengan maksud :
- Meratakan tanah sebelum tanam pindah
- Membenamkan pupuk dasar guna menghindari denitrifikasi
- Melumpurkan tanah dengan sempurna
Tahapan pengolahan tanah mulai dari perbaikan
pematang/galengan sampai perataan memerlukan waktu ± 25 hari atau ± sama dengan
umur bibit di persemaian.
Secara Umum Pengolahan Tanah
Meliputi 3 Fase
- Penggenangan tanah sawah sampai tanah jenuh air.
- Membajak sebagai awal pemecahan bongkah dan membalik tanah.
- Menggaru untuk menghancurkan dan melumpurkan tanah.
Untuk 3 fase pengolahan tanah tersebut menggunakan 1/3
kebutuhan air dari total kebutuhan air selama pertumbuhan tanaman. Pengolahan
tanah dengan cara basah yaitu tanah sawah dibajak dalam keadaan basah dan
digaru memanjang dan menyilang sampai tanah melumpur dengan baik. Pengolahan
tanah paling lambat 15 hari sebelum pemindahan bibit.
Ciri-ciri Tanah Telah Selesai Diolah dan Siap Untuk Ditanami
- Tanah terolah sampai berlumpur
- Air tidak lagi banyak merembes ke dalam tanah
- Permukaan tanah rata
- Pupuk tercampur rata
- Bersih dari sisa gulma dan tanaman
Panen
a.
Panen
Penentuan
saat panen tanaman pangan bijian merupakan syarat awal mutu yang
baik. Pada budidaya padi salibu panen bisa dilakukan pada umur ± 90 hari. Jika terlambat memanen padi, akan
mengakibatkan banyak biji yanag tercecer atau busuk sehingga mengurangi
produksi. 10 hari menjelang panen sebaiknya sawah dikeringkan, tujuannya adalah
untuk menyerempakkan pematanagan gabah.
Ciri – ciri padi yang sudah bisa
dipanen adalah : apabila butir gabah yang menguning sudah mencapai 80 % dan
tangkainya sudah merunduk. Untuk lebih memastikan padi sudah siap untuk dipanen
adalah dengan cara menekan butir gabah. Bila butirnya sudah keras berisi maka
saat itu paling tepat untuk dipanen. Padi dipanen dengan menggunakan sabit dan
batang disisakan 5-10 cm di atas permukaan tanah.
Setelah pemanenan, gabah harus segera
dirontokkan dari malainya. Perontokan dilakukan dengan alat perontok bertenaga
manusia. Adapun cara perontokan dengan alat ini adalah dengan cara batang padi
dipukul-pukulkan ke kayu hingga padi berjatuhan. Untuk mengantisipasi agar
gabah tidak terbuang saat perontokan harus diberi alas dari anyaman bambu atau
lembaran plastik (terpal).
Dengan alas tersebut maka seluruh gabah diharapkan dapat tertampung.
BAB III
KESIMPULAN
3.1.
Kesimpulan
1. Dari aspek ekonomi sistem padi salibu jauh lebih menguntungkan karena dengan biaya input
yang rendah mampu menghasilkan gabah relatif sama dengan yang dihasilkan sistem
konvensional bahkan bisa melebihi dari tanaman utama. Secara sosial ternayata
padi salibu sangat diminati oleh petani, jauh melampaui minat melaksanakan
inovasi teknologi lainnya.
2. Padi salibu perakarannya lebih kuat dan areal
perakarannya luas sehingga dalam penyerapan unsur hara dan air lebih efektif
sehingga pertubuhan vegetatif tanaman baik, hal ini sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan generatif sehingga produksi meningkat.
3.
3.2.Saran
Melalui tulisan
ini saya menyarankan kepada semua pihak yang memegang kebijakan dalam
menggerakan dan membangun pertanian dinegri ini. walaupun teknologi padi salibu hanya merupakan
pengetahuan lokal masyarakat agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut agar
lebih bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Andoko, A. 2010.
Budidaya Padi Secara Organik. Penebar Swadaya. Jakarta.
Burbey, 2002, Pengelolaan Tanaman Dan Sumberdaya
Terpadu Padi Sawah Irigasi, Padang
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BP3)
Bogor, 1988. Budidaya Tanaman Padi. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Departemen Pertanian, 2006. Sistem
Legowo di Lahan Sawah.
Deptan.go.id/ind.
Di akses tanggal 15 Maret 2012
Hirupbagja. 2009. Budidaya
Tanaman/Morfologi Tanaman Padi. html. Blogspot.Com. Di akses tanggal 20 maret
2012
Soenarso
Wirjoprajitno. 1981, Gema Penyuluh
Pertanian Bercocok Tanam Padi, Dirjen Tanaman Pangan, Jakarta
Sundowo
Harminto ddk. 2003. Biologi Umum, Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka, Jakarta
Suparyono
dan Agus S, 1997. Mengatasi masalah budidaya padi, Penebar Swadaya, Jakarta,
109 hal
Susilawati,
2011. Agronomi Ratun Genotipe – Genotipe Padi Potensial Untuk Lahan Pasang
Surut. Disertasi Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, 94 Hal
Warintek Bantul. 1999. Budidaya
Tanaman/Morfologi Tanaman Padi. html. Blogspot.Com. Di akses tanggal 20 Maret
2012
Yohanes.
2012. Tanam Sekali Panen
Berkali-Kali Dengan Teknologi Padi Salibu. UPT Dinas Pertanian Dan Kehutanan
Kab.Tanah Datar Kecamatan Lima Kaum, 22 Hal
Comments
Post a Comment