SENI TARI
SENI
TARI
Kompetensi
Dasar
1.1. Menunjukkan
sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya seni tari sebagai
bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.
2.1. Menunjukkan
sikap kerja sama, bertanggung jawab, toleran dan disiplin melalui aktivitas berkesenian
2.2. Menunjukkan
sikap santun, jujur dan cinta damai dalam mengapresiasi seni dan pembuatnya.
2.3. Menunjukkan
sikap responsif dan proaktif, peduli terhadap lingkungan dan sesame, serta
menghargai karya seni dan pembuatnya.
3.1.
Memahami konsep, teknik, dan prosedur
dalam meniru ragam gerak dasar tari
3.2. Menerapkan symbol, jenis dan nilai estetis
dalam meniru ragam gerak dasar tari.
4.1.
Menirukan ragam gerak dasar tari sesuai
dengan hitungan/ketukan.
4.2. Menampilkan ragam gerak dasar tari sesuai dengan
iringan
A.
Fungsi,
Jenis dan Unsur Tari
Seni
tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak
tubuh yang diperhalus melalui estetika. Tari adalah unsur dasar gerak yang
diungkapkan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama. Tari
berupa gerak-gerak seluruh tubuh yang diselaraskan dengan music sesuai dengan
maksud dan tujuan tertentu. Tari juga bisa dikatakan sebagai ungkapan ekspresi
perasaan manusia yang diubah oleh imajinasi dibentuk media gerak sehingga menjadi
wujud gerak simbolis sebagai ungkapan koreografer.
1.
Fungsi
Tari
Kegiatan
berkesenian dalam hal ini seni tari merupakan salah satu carra untuk memenuhi
sentuhan estetis dalam kehidupan manusia. Peranan seni tari untuk memenuhi
kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulant individu, sosial dan
komunikasi. Kedua fungsi individu dan sosial merupakan ekspresi jiwa manusia.
Dengan demikian, tari dalam rangka memenuhi kebutuhan individu dan sosial
merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitan
dengan kepentingan lingkungannya. Secara garis besar, Soedarsono mengelompokkan fungsi tari menjadi tiga yaitu sebagai
berikut ;
a.
Sebagai
Sarana Upacara
Fungsi tarai sebagai sarana upacara
9ritual) merupakan bagian dari tradisi masyarakat turun temurun. Tari sebagai
sarana upacara ritual harus diselenggarakan pada saat tertentu disertai
berbagai sesaji, diiringi tarian dan bunyi-unyian. Fungsinya untuk menambah
kesakralan dan daya magis. Upacara ritual ini misalnya pada panen atau potong
padi, peristiwa kelahiran, kesuburan, perkawinan, keagamaan dan adat. Contoh
tari upacara adalah tari Rejang, Tari Debus dan lain-lain.
Apaun cirri-ciri tarian ini sebagai
berikut :
1) Hidup
dan berkembang dalam tradisi yang kuat, sebagai sarana untuk persembahan.
2) Sebagai
sarana memuja dewa (keagamaan) yang berarti bersifat sacral.
3) Bersifat
kebersamaan dan diulang-ulang.
b.
Sebagai
Sarana Hiburan
Fungsi
tari sebagai sarana hiburan artinya penciptaan tari ditujukan hanya untuk
ditonton, untuk memenuhi konsumsi public saja
c.
Sebagai
Pertunjukan
Tarian
ini menitikberatkan pada segi keindahannya buka pada hiburannya. Tari yang
termasuk tari pertunjukan yaitu tari rakyat, tari upacara dan tari hiburan yang
sudah digarap dengan mengindahkan keindahan. Misalnya tari pendet, tari rejeng,
tari lenggeran, tari gambyong, dan lain-lain.
2.
Jenis
tari
Jenis-jenis
tari di antaranya sebagai berikut :
a. Jenis tari
bedasarkan fungsinya
1)
Tari
upcara
Dalam
kehidupan masyarakat di nusantara, kegiatan upacara sudah dilaksanakan sejak
dahulu. Biasanya dalam kegiatan upacara, tari dijadikan sebagai medianya.
Upacara-upacara yang sering menggunakan tari sebagai media upacara, yaitu
sebagai berikut.
a. Upacara
keagamaan, seperti tari sang hyang, tari gabor, tari wayang uwong, dan tari
gambuh (Bali), tari ngalase (Jawa barat), tari sanyang (Jawa timur), serta tari
Seblang (Banyuwangi).
b. Upacara
kebesaran keistanaan (keratin), seperti tari Bedaya Semang (Yogyakarta), tari
Serimpi (Jawa Timur) dari tari Gending Sriwijaya (Palembang).
c. Upacara
penting dalam kehidupan manusia, seperti upacara panen dirayakan dengan tari
Pakarena (Sulawesi Selatan), upacara Khitanan dirayakan dengan tari Sisingan
9Subang), upacara perkawinan dirayakan dengan tari Lawung (Yogyakarta) dan
lain-lain
2)
Tari
Pergaulan atau Hiburan
Beberapa
jenis tari hiburan yaitu tari Bumbung dari Bali serta tari Ronggeng dan tari
Rantak Kudo dari Sumatera
3)
Tari
Pertunjukan
Tari
pertunjukan sengaja digarap untuk dipertontonkan dan memerlukan penggarapan
yang mantap. Namun, tari pertunjukan ada juga yang semula berfungsi sebagai
tari upacara atau hiburan, kemudian berubah menjadi tari pertunjukan. Contoh
tari pertunjukan diantaranya tari Pendet dari Bali, tari Tayuban dari Jawa
Barat dan tari Ngremo dari Jawa Timur.
b.
Jenis
Tari Berdasarkan Bentuk Penyajian
Berdasarkan
bentuk penyajian, tari dibagi menjadi empat macam, yaitu tari tunggal, tari
berpasangan, tari missal dan drama tari.
1)
Tari
Tunggal
Tari
tunggal adalah jenis tari yang dimainkan oleh seorang penari. Contoh tari
tunggal yaitu tari Gatotkaca, tari Topeng Klana dan Tari Panji.
2)
Tari
Berpasangan
Tari
berpasangan adalah jenis tari yang dimainkan oleh dua penari yang satu dengan
lainnya saling melengkapi. Dua penari itu bisa wanita semua atau laki-laki
semua, bisa satu wanita yang lainnya laki-laki. Jenis tari ini ada yang terdiri
dari beberapa pasangan. Contoh tari yang dibawakan oleh sepasang penari, yaitu
tari Damarwulan, tari Rara Mendut dan tari Perang Sugriwo-Subali.
3)
Tari
Massal
Tari
missal adalah tarian yang dibawakan oleh lebih dari satu orang penari tanpa ada
unsur saling melengkapi. Beberapa contoh tari missal, yaitu tari Gambyong dari
Surakarta, tari Golek dari Yogyakarta dan tari Mafia dari Irian Jaya.
4)
Drama
Tari
Drama
tari dibawakan oleh beberapa orang penari. Drama tari disajikan dalam bentuk
cerita yang terbagi atas babak-babak atau adegan-adegan. Beberapa contoh drama
tari yaitu Wayang Wong dari Jawa Tengah, Wayang Topeng dari Cirebon serta
Randai dan Makyong dari Sumatera.
c.
Jenis
Tari Berdasarkan Koreografinya
1)
Tari
Tradisional
Tari
tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada. Tarian ini
diwariskan secara turun temurun. Sebuah tarian tradisional biasanya mengandung
nilai filosofis, simbolis dan religious. Semua aturan ragam fgerak tari
tradisional, formasi, busana dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah.
Tari
tradisional dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
a)
Tari
Tradisional Klasik
Tari
tradisonal klasik dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan istana.
Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi. Gerakannya anggun dan
busananya cenderung mewah. Fungsinya sebagai sarana upacara adat atau
penyambutan tamu kehormatan. Contoh : tari topeng klana (Jawa Barat), tari
bedaya serimpi (Jawa Tengah), tari sang hyang (Bali), serta tari pakarena dan
tari pajaga (Sulawesi Selatan). Ciri-ciri tari tradisional klasik adalah
sebagai berikut :
1) Pola-pola
gerak sudah ditentukan.
2) Memiliki
nilai seni yang tinggi
3) Gerak
yang diciptakan melampaui kebutuhan minimal yang dibutuhkan oleh konteksnya
4) Tumbuh
dan berkembang dari kalangan bangsawan
5) Ukuran-ukuran
keindahannya melampaui batas-batas daerah
b)
Tari
Tradisional Kerakyatan (Folkasik)
Berkembang
dari kalangan rakyat biasa. Gerakannya cendrung mudah diotarikan bersama juga
iringan music. Busananya relative sederhana. Sering ditarikan pada saat
perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh : tari jaipong (Jawa Barat), tari
paying (Melayu), dan tari lilin (Sumatera Barat). Cirri-ciri tari tradisonal
folkasik (Tari Rakyat) adalah sebagai berikut :
1) pola-pola
gerak sangat ditentukan dengan konteksnya, sehingga tari rakyat biasanya
memiliki tema tertentu.
2) Bersifat
sosial dan memiliki nilai seni yang sedang
3) Perbendaharaan
geraknya terbatas sekadar cukup untuk memberikan aksen kepada
peristiwa-peristiwa adat yang khas dari suku bangsa yang bersangkutan
4) Berasal
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
5) Terbatas
pada wilayah adat tertentu
2)
Tari
Kreasi Baru
Tari
kreasi baru merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang
menurut kreasi piñata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap
memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi baik sebagai penampilan utama maupun
sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan music yang
bervariasi, sehingga muncul istilah tari modern. Pada garis besarnya tari
kreasi dibedakan menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut:
a)
Tari
Kreasi Baru Berpolakan Tradisi
Tari
kreasi baru berpolakan tradisi yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh
kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, music/karawitan, rias dan
busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan, tidak
menghilangkan esensi ketradisiannya.
b)
Tari
Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Nontradisi)
Tari
kreasi baru tidak berpolakan tradisi (nontradisi) yaitu tari kreasi yang
garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi,
music, rias dan busana, maupun tatra teknik pentasnya. Walaupun tarian ini
tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak
menggunakan unsur-unsur tari trasisi, mungkin saja masih menggunakannya
bergantung pada konsep gagasan penggarapannya. Tarian ini disebut juga tari
modern yang istilahnya berasal dari kata latin yaitu modo yang berarti baru saja.
3)
Tari
Kontemporer
Tari
kontemporer adalah gerakan tari kontemporer simbolik terkait dengan koreografi
bercerita dengan gaya unik dan penuh penafsiran. Sering kali diperlukan wawasan
khusus untuk menikmatinya. Iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazin
misalnya lagu dari yang sederhana hingga menggunakan program music komputer
seperti Flutyloops. Contoh dari
kontemporer adalah tari ciptaan Boy G. Sakti, Tom, Ibnur dan Sardono W. Kusuma.
Cirri-ciri tari kontemporer adalah sebagai berikut.
a) Pola-pola
gerakanya lebih bebas dari tari modern
b) Gerak
yang digunakan tidak lagi mendasarkan pada gerak tari tradisional
c) Tata
tari diciptakan sesuai suasana saat itu
4)
Tari
Modern
Tari
modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia secara bebeas atau
setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya yang tidak terikat
oleh sebuah bentuk yang berstandar. Tari modern dikembangkan pada awal abad ke
20. Tari modern Indonesia sering kali ditampilkan dalam dunia industry hiburan
dan pertunjukan Indonesia, misalnya tarian pengiring nyanyian, pergelaran
music, atau panggung hiburan. Kini derasnya pengaruh budaya pop dari luar
negeri beberapa tari jalanan (street
dance) merebut perhatian kaum muda Indonesia. Contoh tari modern
diantaranya cara, break dance, penari
latar, samba, gangnam style dan harleem. Cirri-ciri tari modern yaitu
sebagai berikut.
a) Pola-pola
gerak yang lebih bebas tetapi masih memperhatiakn keindahan.
b) Gerak
yang digunakan masih member penekanan pada gerak yang tumbuh dari gerak tari
tradisional.
c) Masih
tetap berada dalam kerangka tradisi tari suatu suku bangsa.
3.
Unsur
Tari
Media
tari memiliki dua pengertian yaitu bahan baku tari, gerak dan tubuh manusia
sebagai alat untuk mengungkapkan ide, perasaan dan pengalaman. Gerak tari
terbentuk dari kesatuan tenaga, ruang dan waktu. Adapaun unsur-unsur pokok yang
ada dalam tari akan dijelaskan sebagai berikut.
a.
Gerak
Eleman dasar tari adalah gerak tubuh
manusia. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsure estetis.
Gerak dalam tari berfungsi sebgai media untuk mengomunikasikan maksud-maksud
tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga
dan penikmat atau penonton. Gerak secara actual tidak dapat dipisahkan dengan
unsur ruang, tenaga dan waktu. Oleh sebab itu tari secara umum merupakan bentuk
penjabaran dari gerak, ruang, tenaga dan waktu.
Gerak di dalam tari adalah gerak yang
indah. Yang dimaksud dengan gerak yang indah adalah gerak yang telah diberi
sentuhan seni. Gerak-gerak keseharian yang telah diberi sentuhan seni akan
menghasilkan gerak yang indah. Misalnya gerak berjalan, lari, mencangkul,
menimba air di sumur, memotong kayu dan sebagainya. Jika diberi sentuhan
emosional yang mengandung nilai seni, maka gerak-gerak keseharian tersebut akan
tampak lain.
Gerakan tari yang indah membutuhkan
proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur
keindahannya bersifat stilatif dan distortif.
1)
Gerak
Stilatif
Gerak
stilatif adalah gerak yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan) yang
mengarah pada bentuk-bentuk yang indah.
2)
Gerak
Distorsif
Gerak
distorsif adalah pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslainya dan
merupakan salah satu proses stilasi.
Dari hasil pengolahan gerak yang telah
mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis gerak tari yaitu gerak murni
(pure movement) dan gerak maknawi.
1)
Gerak
Murni
Gerak
murni adalah gerak yang digarap untuk mendapatkan bentuk yang artistic dan
tidak dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu. Dalam pengolahannya tidak
mempertimbangkan suatu pengertian tertentu yang dipentingkan faktor keindahan
gerak saja.
2)
Gerak
Maknawi
Gerak
maknawi merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna
dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, disamping
keindahannya. Gerak maknawi disebut juga gerak gesture, bersifat menirukan (imitative dan mimitif).
a) Imitative
adalah gerak peniruan dari binatang dan alam
b) Mimitif
adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia
b.
Ruang
Ruang
dalam tari mencakup semua gerak yang diungkapkan oleh seorang penari. Gerak
tari berbentuk melalui perpindahan gerak tubuh, posisi yang tepat dan ruang
gerak penari itu sendiri. Ruang gerak penari merupakan batas paling jauh yang
dapat dijangkau penari. Di sisi lain, ruang menjadi salah satu bentuk dari
imajinasi penari dalam mengolah ruang gerak menjadi bagian yang berpindah
tempat, posisi dan kedudukan
c.
Tenaga
Gerak
tari yang diperagakan menunjukkan intensitas gerak. Tenaga yang diwujudkan oleh
gerakan berhubungan dengan kualitas gerak. Hal ini dapat tercermin pada tenaga
yang disalurkan oleh penghasil gerak dalam mengisi gerak menjadi dinamis,
berkekuatan, berisi dan menjadi antiklimaks dari tensi dan relaksasi gerak
secara keseluruhan.
d.
Ekspresi
Ekspresi
tari merupakan daya ungkap melalui tubuh ke dalam aktivitas pengalaman
seseorang dalam bentuk gerakan jiwa, kehendak dan emosi atas penghayatan peran
yang dilakukan. Dengan demikian, daya penggerak diri penari ikut menentukan
penghayatan jiwa ke dalam gereget (dorongan perasaan, desakan jiwa dan ekspresi
jiwa dalam bentuk tari yang terkendali
e.
Iringan
Tari
Iringan
dan tari memiliki hubungan yang sangat erat karena membentuk kesan sebuah
tarian, selalin itu, iringan dapat membantu gerak lebih teratur dan ritmis.
Music yang dinamis dapat menggugah suasana, sehingga penonton memperoleh
sentuhan rasa atau pesan tari. Music dalam tari member keselarasan, keserasian
dan keseimbangan yang terpadu melalui alunan keras lembut, cepat lambat melodi
lagu. Pada dasarnya tari membutuhkan iringan sebagai pengatur gerak.
f.
Komposisi
Tari
Sebuah
tarian akan dikatan menarik jika tarian tersebut dapat sebagai media untuk
mengungkapkan ide-ide, perasaan dan pengalaman. Dengan bahasa tari diperlukan
pemahaman mengenai komposisi tari, sehingga menari bukan hanya mengenai
kesenangan bergerak. Komposisi tari adalah pengetahuan yang berhubungan dengan
bagaimana memilih dan menatar gerakan menjadi sebuah karya tari. Pengetahuan
yang berkaitan dengan jenis-jenis komposisi tari dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1) Bentuk
(pose), yaitu posisi tubuh sebelum bergerak. Terbagi menjadi empat, yaitu
terbuka, tertutup, asimetris dan simetris.
2) Pola
lantai, yaitu arah atau garis langkah yang dilalui oleh penari. Pola lantai
terbagi menjadi dua, yaitu lurus dan lengkung.
3) Arah
hadap, yaitu rah posis tubuh penari.
4) Tataran
atau level, yaitu tingkatan posisi tubuh penari. Terbagi menjadi tiga, yaitu
bawah, tengah dan atas
5) Ekspresi
atau penjiwaan
Kegiatan Kelompok
1. Bentuklah
kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa!
2. Buatlah
makalah mengenai jenis, fungsi dan unsur tari salah satu tari tradisional di
daerah anda!
3. Presentasikan
makalah anda di depan kelas untuk ditanggapi kelompok lain!
4. Buatlah
simpulan diskusi yang telah kelompok anda laksanakan!
Uji
Pengetahuan 1
Jawablah
soal-soal berikut dengan singkat dan tepat!
1. Mengapa
gerak dikatakan sebagai media utama tari ?
Jawab :
2. Bagaimana
perbedaan antara fungsi tarai sebagai hiburan dan sebagai pertunjukan ?
Jawab :
3. Menurut
anda jenis tarian seperti apakah yang menarik ?
Jawab :
4. Sebutkan
contoh jenis tari tunggal dan tari berpasangan dari daerah anda !
Jawab :
5. Jenis
manakah yang anda suka di antara tari tradisional, kontemporer dan modern?
Berikan alasan mengapa anda memilih tarian tersebut!
Jawab :
6. Setujukah
anda bahwa tari modern akan menggerus dan menghilangkan tari tradisional ?
berikan alasan yang logis dan mendukung !
Jawab :
7. Sebutkan
cirri-ciri tari kontemporer!
Jawab :
8. Apakah
yang membedakan antara gerak murni dan gerak maknawi ?
Jawab :
9. Bagaimana
peran penting iringan dalam sebuah tari ?
Jawab :
10. Indonesia
kaya akan keragaman tari. Bagaimana peran generasi muda seperti anda dalam
menjaga kelestarian tari tersebut ?
Jawab :
Dari Hal 51
Uji
Pengetahuan 3
Jawablah
soal-soal berikut dengan singkat dan tepat!
1. Bagaimana
hubungan seni dengan perkembangan zaman?
Jawab :
2. Bagaimana
cara manusia memaknai symbol ?
Jawab :
3. Apakah
yang dimaksud dengan estetika?
Jawab :
4. Tarian
bagaimanakah yang menurut anda memiliki nilai keindahan (estetika) tinggi?
Jawab :
5. Apa
makna sebuah tarian bagi anda ? identifikasikan nilai-nilai yang dapat anda
ambil dari sebuah tarian !
Jawab :
Uji
Keterampilan 3
1. Tarian
manakah yang menarik perhatian anda, kemudian cari rekaman tari tersebut! Anda
dapat mengunduh di media online pemutar video.
2. Pelajari
tari tersebut dengan beberapa teman anda!
3. Berlatihlah
menirukan tiap gerakannnya dengan benar!
D.
Menirukan
Ragam Gerak Dasar Tari Sesuai dengan Hitungan / Ketukan
Pada
pelajaran kali ini anda akan dikenalkan dengan tari dari Lampung yaitu tari
Bedana.
1.
Gerak
Dasar Tari Bedana
Tari bedana adalah salah satu kesenian
tradisional masyarakat Lampung. Tari ini dibawa oleh orang Arab sekitar tahun
1930-an yang kemudian diajarkan keapda tiga orang anaknya bernama Ma’ruf, Amang
dan Abdullah. Mereka lalu menyebarkan tarian ini keseluruh pelosok daerah
Lampung. Tari Bedana adalah tari tradisional yang telah berakar serta dirasakan
sebagai suatu symbol tradisi yang sangat luas tentang pandangan hidup serta
alam lingkungan yang ramah dan terbuka.
Tari Bedana adalah kesenian rakyat yang
akrab dan salah satu nilai budaya untuk mengintrospeksikan pergaulan, kasih
saying dan persaudaraan yang tulus dan ikhlas sebagai cirri ketradisionalan
yang masih kental. Tari Bedana hidup dan berkembang di daerah Lampung seiring
dengan masuknya agama islam. Pada mulanya tari Bedana ditarikan oleh laki-laki
secara berpasangan atau kelompok dan hanya dapat disaksikan oleh keluarga saja.
Tari Bedana ditarikan pada saat anggota keluarga khatam Alquran. Melalui
perkembangan zaman, sekarang tari Bedana dapat ditarikan oleh laki-laki dan
perempuan secara berpasangan atau kelompok dan dapat disaksikan oleh masyarakat
umum.
Satu keunikan bernilai plus dari tari
berpasangan ini adalah bahwa ragam gerak tari Bedana tidak memperkenankan
penari bersentuhan dengan pasangannya. Hal itu merupakan refleksi sebuah
pergaulan masyarakat dan muda-mudi yang harus penuh kehati-hatian dan saling
menjaga kehormatan diri untuk tidak bersentuhan dengan orang yang bukan
mahramnya. Filosofi tersebut tidaklah mustahil ada, sebab tari Bedana ini
memang dibawa oleh orang Arab yang memiliki budaya demikian. Tari bedana
memiliki keunikan atau cirri khas lainnya yaitu sebagai berikut.
a.
Lagu
Pengiring Tari
Lagu
dalam tari Bedana merupakan keharusan karena lagu yang dilantunkan dapat
merupakan panduan untuk perubahan gerak atau komposisi. Biasanya lagu yang
mengiringi tari Bedana bersifat gembira yang bersumber dari selawat nabi,
sagata, adi-adi, wayak atau pantuk seperti lagu Penayuhan, lagu mata kipat,
lagu bedana dan lain-lain.
b.
Alat
Musik Pengiring Tari
Alat
music pengiring tari Bedana yang lazim dipakai adalah sebagai berikut.
c.
Tata
Rias dan tata busana
1.
Busana tari bedana wanita
a.
Sanggul malang atau belattung tebak.
b.
Penekan rambut.
c.
Gaharu kembang goyang atau sual kira.
d.
Kembang melati atau kembang melur.
e.
Subang giwir atau anting-anting.
f.
Buah jukum atau bulan termanggal.
g.
Bulu serattei atau bebiting.
h.
Gelang kano atau gelang bibit.
i.
Kawai kurung.
j.
Tapis atau betuppal.
2.
Busana tari bendana pria
a.
Kilat akinan atau peci sebagai ikat kepala atau ikat pujuk.
b.
Kawai teluk belangga atau belah buluh atau kakalah bangkang.
c.
Kain bidak gantung atau betumpal sebatas lutut.
d.
Bulu serattei atau bebiting.
e.
Gelang kano.
f.
Celana panjang atau pangal.
g.
Kalung atau buah jukum
2.
Menirukan ragam gerak dasar tari
Tari bedana adalah tari yang relative mudah ragam geraknya untuk dikuasai
sehingga jenis tari tradisional ini sangat familier di kalangan masyarakat
lampung. Dewasa ini, tari bedana sudah dikreasikan seperti tari bedana ganta,
tari bedana maramis, dan tari bedana lunik. Ragam gerak tari bedana dapat
dijelaskan sebagai berikut.
a.
Tahto/tahtim/mgesit
Hitungan 1 kaki kanan melangkah ke depan.
Hitungan 2 kaki kiri melangkah ke depan.
Hitungan 3 kaki kanan melangkah ke depan, kaki kiri
di angkat.
Hitungan 4 kaki kiri balik ke badan ke kiri.
Hitungan 5 kaki kanan melangkah.
Hitungan 6 maju kaki kiri diikuti kaki kanan jinjit
sebelah kiri.
Hitungan 7 maju kaki kanan sebelah kaki kiri
langsung menarik jongkao (sumpah). Pada hitungan 1 melangkah setengah meloncat
posisi badan tegap, gerakan tangan mengayun berlawanan dengan gerak kaki, pandangan
ke depan mengikuti arah gerakan kaki.
b.
Khesek gantung
Hitungan 1 kaki kanan melangkah ke depan.
Hitungan 1 kaki kiri melangkah ke depan.
Hitungan 3 ayun kaki kanan geser ke samping kanan 30
derajat.
Hitungan 4 tarik kaki kanan merapat kaki kiri (angkat).
Gerak kaki kanan bisa dilakukan dengan kaki kiri
atau sebaliknya gerak tangan berkelai.
c.
Khesek injing
Hitungan 1 kaki kanan melangkah.
Hitungan kaki kiri melangkah.
Hitungan 3 mengakat kaki kanan diletakkan sebelah
kanan kaki kiri jinjit (badan merendah).
Hitungan 4 mengayun kaki kanan ke samping kanan 30
derajat (gerak tangan berkelahi).
d.
Jimpang
Hitungan 1 kaki kanan melangkah
Hitungan 2 kaki kiri melangkah.
Hitungan 3 kaki kanan mundur.
Hitungan 4 kaki kiri melangkah ke kiri (gerak tangan
kimbang).
Hitungan 5 kaki kanan melangkah.
Hitungan 6 putar kaki kiri ke samping kiri.
Hitungan 7 diikuti kaki kanan balik putar ken kanan
(sembokh).
Hitungan 8 angkat kaki kiri ke samping kiri kaki
kanan dengan pasti kaki kiri jinjit (gerak angan kimbang).
e.
Humbak moloh
Hitungan 1 kaki kanan ke samping kanan.
Hitungan 2 kaki kiri melangkah.
Hitungan 3 kaki kanan ke samping kanan.
Hitungan 4 kaki kiri ayun ke depan.
Hitungan 5,6,7,8, kebalikan hitungan 1,2,3,4, (gerak
angan kimbang).
f.
Ayun
Hitungan 1 kaki kanan melangkah.
Hitungan 2 kaki kiri melangkah.
Hitungan 3 kaki kanan melangkah.
Hitungan 4 angkat (ayun) kaki kiri (gerak tangan
kimbang).
g.
Hitungan 1 angkat/ayun kaki kiri.
Hitungan 2 kaki kanan merendah.
Hitungan 3 angkat/ayun kaki kiri.
Hitungan 4 kaki kanan merendah (gerak tangan
berkalahi).
h.
Belitut
Hitungan 1 kaki kanan melangkah silang ke kiri.
Hitungan 2 diikuti kaki kiri di belakang kaki kanan.
Hitungan 3 kaki kanan melangkah silang ke kiri.
Hitungan 4 kaki kanan maju.
Hitungan 5 silang kaki kiri ke kanan putar badan.
Hitungan 6 kaki kanan mundur.
Hitungan 7 ayun kaki kiri ke depan.
i.
Hitungan 1 ayun angkat kaki kanan.
Hitungan 2 kaki kanan melangkah.
Hitungan 3 kaki kiri melangkah.
Hitungan 4 kaki kanan melangkah.
Hitungan 5 kaki kiri mundur.
Hitungan 6 kaki kanan melangkah samping ke kiri.
Hitungan 7 silang kaki kiri ke depan.
Hitungan 8 ayun kaki kanan kde depan (gerak tangan
kimbang).
Uji pengetahuan 4
Jawablah soal-soal berikut
ini dengan singkat dan tepat!
1.
Sebutkan beberapa contoh tarian tradisional dari daerah anda!
2.
Sebutkan gerak dasar tari tradisional daerah anda!
3.
Sebutkan iringan tari yang digunakan!
4.
Apa keunikan tari tradisional dari daerah anda?
5.
Adakah filosofi yang menyertai tari tradisional tersebut?
Uji keterampilan 4
1.
Peragakan gerak tari bedanaaaa bedasarkan hitungan yang telah dijelaskan
di depan dengan bimbingan guru anda!
2.
Rangkaian gerak tari tersebut menjadi tari secara utuh!
3.
Berikan saran perbaikan untuk peragaan gerak tari teman anda!
E.
Menampilkan ragam gerak dasar tari sesuai dengan iringan
Music dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Dengan adanya music, dapat mengatur tempo dalam satu gerakan,
memberikan suasana dalam tarian baik suasana sedih, gembira, tegang, ataupun
marah.
Menari adalah menyusun
gerak ritmis tubuh menjadi satu kesatuan yang utuh dan harmonis. Susunan unsure
gerak tersebut bersifat ritmis yang sangat ditentukan oleh keberaturan tempo
(waktu) dan ditentukan dengan ketukan. Dalam menari juga dibutuhkan music
pengiring yang berfungsi memberi irama atau keberaturan ketuka sebuah tari yang
diiringinya.
Music dalam tari adalah
suatu pola ritmis yang dapat memberikan makna, struktur, dinamika. Serta
kekuatan gerak tari. Gerak tanpa music rasanya belum lengkap, walau music yang
dihadirkan adalah unsurnya saja.
Ada dua macam iringan
dalam tari, yaitu iringan internal dan iringan eksternal. Dalam bentuk
eksternal music hadir dari luar diri penari, sedangkan internal music datan
dari tubuh penari misalnya dengan tepukan, vocal, dan sebagainya. Contohnya pada
tari kecak dan tari saman.
Oha graham mengungkap beberapa
fungsi music dalam tari, di antaranya sebagai berikut.
1.
Memberi irama (membantu mengatur waktu)
Tari terdiri dari gerak-gerak yang berirama, tanpa
music yang mengatur atau menentukan irama sangat sulit untuk menari, irama
dalam tari adalah pengatur waktu (tempo) cepat dan lambatnya dari suatu
rangkaian gerak. Dengan irama, maka tari dan music saling mengisi dan saling
mengiringi.
2.
Memberi ilustrasi atau gambaran suasana.
Suasana atau ilustrasi dalam tari erat hubungannya
dengan watak penari, terutama pada tari tradisional yang sangat memerlukan
berbagai suasana. Adapun watak dalam suasana tari antara lain watak lugu/halus,
watak lenyap/ganjen, dan gagah.
3.
Membantu mempertegas ekspresi gerak
Dalam tarian mempunyai tekanan-tekanan gerak yang di
atur oleh tenaga. Untuk mempertegas ekspresi gerak agar lebih sempurna, maka
perlu diiringi atau dipertegas oleh entakan instrument music sebagai pengiring
tari.
4.
Rangsangan bagi penari
Sudarsono
mengatakan elemen dasar dari tari adalah gerak dan ritme. Maka elemen dasar
dari music adalah nada ritme dan melodi. Sejak zaman prasejarah sampai sekarang
tari tidak bisa dilepaskan dari music. Music bukan hanya sekedar pengiring
tari. Tetapi menjadi partner tari yang tidak boleh ditinggalkan. Music memberi
irama yang selaras, sehingga membantu mengatur ritme atau hitungan dan
memberikan gambaran ekspresi suatu gerak.
Music iringan
tari bebas sesuai dengan sifat seni itu sendiri yang juga bersifat bebas. Akan
tetapi, ada peraturan yang ditaati karena menyangkut kemantapan rasa estetis
(keindahan) dari kelompok pemilik tari tersebut. Ada bentuk tari yang hanya
diiringi dengan music sederhana, tetapi ada juga yang diiringi music kompleks
dan rumitm misalnya angklung dan gamelan. Gamelan yang barlaraskan slendro dan
pelog ini terdiri dari berbagai versi, bentuk, dan garapan. Gamelan sering
digunakan untuk mengiringi suatu tarian, baik lepas, tunggal, kelompok, maupun
missal.
Istilah
sederhana dan kompleks disini adalah bahasa lain untuk menyembutkan tingkat
kemantapan yang berbeda dalam menggunakan instrument music tari dari
masing-masing suku. Instrument adalah salah satu dari banyak jenis, bentuk dan,
dan fungsi music suatu alat music etnis. Isntrumen menjadi tidak terpisahkan
oleh kelompok besarnya yaitu ansambel (perangkat). Pada umumnya, ansambel music
digunakan dalam kesenian tari rakyat daerah atau tradisi.
Telah
dijelaskan bahwa gerak adalah bahan buku utama tari. Untuk itu, sebelum membuat
sebuah karya tari dipelajari seluk-beluk gerak. Gerak ini nantinya akan disusun
menjadi tarian yang indah dipandang.
Pertama-tama buatlah gerakan untuk tari tunggal. Jika dirasa sudah baik, kembangkan
menjadi gerak tari berpasangan atau kelompok. Dalam menyajikan sebuah taria,
diperhatikan dan terapkan hal-hal berikut.
1.
Penguasaan materi gerak dan ekspresi yang akan di tarikan.
2.
Ketepatan gerak dengan iringan.
3.
Penguasaan ruang pentas.
4.
Rasa percaya diri.
Kegiatan individu
Buatlah tulisan pendek (
makalah) mengenai peran dan pentingnya music sebagai iringan tari! Bagaimana
iringan tari yang digunakan dalam tari tradisional daerah anda? Galilah
informasi yang relevan dari berbagai sumber! Kemudian, kumpulkan kepada guru
anda!
Uji pengetahuan 5
Jawablah soal-soal berikut
dengan singkat dan tepat!
1.
Bagaimana peran music dalam tari?
Jawab
:
2.
Apa saja jenis iringan dalam tari? Jelaskan!
Jawab
:
3.
Sebutkan contoh tari tradisional yang menggunakan iringan internal!
Jawab
:
4.
Sebutkan contoh tari tradisional yang menggunakan iringan eksternal!
Jawab
:
5.
Apakah yang dimaksud dengan ansambel music?
Jawab
:
Ulangan harian 3
A.
pilihlah satu
jawaban yang paling tepat!
1.
Tari yang
terkait adegan-adegan dalam cerita disebut . . .
A. Tari
kelompok
B. Tari
missal
C. Drama
tari
D. Tari
berpasangan
E. Tari
tunggal
2.
Tari yang
mempunyai standar estetika yang baku disebut tari . . .
A. Modern
B. Kreasi
C. Tradisional
D. Rakyat
E. Klasik
3.
Berikut bukan
landasan kreativitas seni tari adalah . . .
A. Kehidupan
sehari-hari
B. Permainan
tradisi
C. Permainan
anak
D. Dongeng
dan cerita
E. Peniruan
alam dan binatang
4.
Irama dalam tari
berfungsi untuk . . .
A. Pengiring
tari
B. Memberi
ekspresi gerak
C. Memberi
ilusi gambaran suasana
D. Mengiringi
gerak
E. Semua
jawaban benar
5.
Gerak
patah-patah menyiku mempunyai kesan . . .
A. Kuat
dan kukuh
B. Feminim
C. Halus
D. Lincah
E. Lembit
6.
Tari yang
ditarikan secara berpasangan disebut . . .
A. Tari
kelompok
B. Tari
tunggal
C. Tari
berpasangan
D. Sendratari
E. Tari
missal
7.
Tari gambyong
adalah tari tunggal yang berasal dari . . .
A. Jawa
tengah
B. Jawa
barat
C. Jawa
timur
D. Bali
E. Nusa
tenggara
8.
Tari kelompok
yang terkenal di aceh yaitu . . .
A. Tari
seudati
B. Tari
yipin
C. Tari
saman
D. Tari
robat
E. Tari
piring
9.
Tara rias dalam
berfungsi untuk . . .
A. Menggambar
wajah
B. Memperjelas
karakter tokoh
C. Mempercantik
penari
D. Menghaluskan
wajah
E. Mengoreksi
wajah
10.
Gangnam style termasuk
ke dalam jenis tari . . .
A. Trasdisional
B. Kreasi
C. Nusantara
D. Permujaan
E. Keagamaan
11.
Nilai yang
muncul ketika menangkap dan merasakan symbol-simbol estetika dari penggubah
seni disebut dengan nilai . . .
A. Rohani
B. Jasmani
C. Batin
D. Setetika
E. Rumah
tangga
12.
Symbol paying
pada tari paying adalah . . .
A. Komitmen
B. Perlindungan
C. Batin
D. Kasih
saying
E. Rumah
tangga
13.
Berikut adalah
fungsi music sebagai iringan tari, kecuali . . .
A. Memberi
irama
B. Memberi
ilustrasi
C. Mempertegas
ekspresi gerak
D. Merangsang
gerak penari
E. Memperhalus
gerak
14.
Watak tari
bedaya ketawang adalah . . .
A. Halus
B. Gagah
C. Gembira
D. Dinamis
E. Gesit
15.
Berikut contoh
tari tradisional yang menggunakan music internal adalah . . .
A. Tari
lilin
B. Tari
bedana
C. Tar
merak
D. Tari
saman
E. Tari
pendet
16.
Iringan tari
yang digunakan pada bedana adalah music . . .
A. Dangdut
B. Campursari
C. Gambus
D. Instrumental
E. Keroncong
17.
Gerak tari yang
mengalami proses pengolahan disebut . . .
A. Stilatif
B. Distorsif
C. Murni
D. Maknawi
E. Mimitif
18.
Tari merak
merupakan jenis tari menggunakan gerak . . .
A. Mimitif
B. Imitif
C. Murni
D. Artistic
E. Stilasi
19.
Pengertian dari
level dalam tari adalah . . .
20.
Terjadinya kota
bayuwangi di ujung timur jawa, dikisahkan dalam sebuah tari yaitu . . .
A. Calon
arang
B. Sangkuriang
C. Joko
tarub
D. Damarwulan
E. Sri
tanjung
B.
Jawablah
soal-sola berikut dengan singkat dan tepat !
1.
Sebutkan
ciri-ciri tari tradisional folkasik (tari rakyat)!
Jawab
:
2.
Sebutkan contoh tari
modern
Jawab :
3.
Bagaimana
perbedeaan antara gerak murni dan gerak maknawi?
Jawab :
4.
Sebutkan ciri
yang menonjo tari dunia timur dan tari dunia barat berdasarkan
Jawab :
geraknya!
5.
Buatlah contoh
deskripsi tari tradisional!
Jawab
:
Simbol
Dan Nilai Estetis Gerak Tari Tradisional
Kelahiran seni tari tidak bisa dilepaskan dari zamannya dan mencerminkan
situasi, kondisi dan budaya saat itu. Seni tari sebagai bagian kesenian tidak
terlepas dari symbol yang digunakan untuk mewujudkannya. Bahkan, hamper setiap
kegiatan manusia selalu menggunakan symbol karena mausia meruapakan animal
simbolicum atau mahkluk yang bermain dengan symbol-simbol. Selain itu, manusia
adalah homo estheticus, yaitu setiap manusia memiliki rasa indah meskipun
keindahan tidak memiliki bentuk mutlak. Oleh Karena itu, manusia selalu bermain
dengan symbol yang sesuai dengan pengelaman keindahannya masing-masing. Manusia
dapat menggunakan akal budi dan pikirannya untuk memahami symbol dan
menjadikannya sebuah sarana untuk merespons terhadap segala sesuatu yang
dihadapai dalam hidupnya.
Hubungan antara symbol dan seni sangat erat kerna
biasanya berkaitan dengan pemujaan terhadap sesuatu atau yang sifatnya
religious dan di wujudkan berupa tarian, patung, lukisan, dan nyanyian dalam
bentuk symbol-simbol. Symbol selalu mencerminkan apa yang sedang dirasakan sang
creator yang sebelumnya melalui proses kreatif sehingga orang lain yang melihat
ataupun mendengarkannya dapat merasakan hal yang sama.
Berbicara mengenai symbol akan berkaitan dengan estetika.
Estetika diartikan indah. Pada awalnya estetika mencakup seluruh nilai seperti
nilai seni, alam, moral, dan intelektual. Perkembangan berikutnya, definisi estetika (keindahan)
adalah kesatuan dari hubungan bentuk yang terdapat di antaran kesadaran kita.
Demikian, estetika bukan bagian dari kualitas atau peristiwa, tetapi cara kita
menangkapnya atau mengacu pada selera. Symbol dan estetika tari dapat diamati
melalui wirama (irama), wirga (keterampilan gerak), wirasa (rasa), serta
unsur-unsur yang mendukungnya seperti music.
Hasil karya seni merupakan ungkapan perasaan yang
dibentuk dari unsur-unsur yang dipadu menjadi satu kesatuan yang utuh untuk
dapat dinikmati secara estetis. Seorang seniman mengomunikasikan pikiran dan
perasaannya dalam bentuk karya seni untuk dinikmati nilai-nilai keindahannya
oleh para penikmat seni. Untuk memahami keindahan hasil karya seni, masing-masing
mempunyai tolok ukur atau criteria sendiri. Misalnya pada gaya sukarta
nilai-nilai keindahan tari terangkum dalam hasta sawanda serta wiraga, wirama,
dan wirasa. Adapun sawanda berarti delapan ketentuan normative yang menajdi
satu-kesatuan untuk diterapkan bagi seorang penari agar membawakan suatu tarian
dengan baik. Unsur-unsur pada hasta sawanda yaitu sebagai berikut.
1.
Pacak : suatu norma atau ketentuan yang meliputi keseluruhan ekpresi
gerak setiap tarian yang harus diterapkan dan ditaati. Misalnya dalam membawkan
tokoh srikandhi pacaknya berbeda dengan tokoh shinta meskipun karakter tarinya
sama-sama tari putri.
2.
Pancat : pola kesinambungan antara motif gerak satu dan motif gerak
lainya yang dirngkai secara berurutan, serasi, dan menyatu
3.
Ulat : sikap pandangan, polatan, atau ekspresi wajah ketika menari supaya
mencapai dramatic peran yang dibawakan, seperti ekspresi gembira, sedih,
gelisah, dan sebagainya.
4.
Ulat : hafal secara keseluruhan dengan insting sehingga gerakan-gerakan
tarinya akan keluar dengan sendirinya tanpa harus mengingat atau menghafal.
5.
Wiled : kreatifitas yang menjadi ciri (gaya) setiap penari yang
diterapkan saat melakukan gerakan tari.
6.
Luwes : gerakan tari yang luwes dan enak dipandang yang biasanya
dipengaruhi factor penbawaan atau bakat seorang.
7.
Irama : ketukan-ketukan tertentu yang mengatur cepat lambatnya gerkan
tari. Penari harus dapat menepati irama artinya tidak boleh mendahului ataupun
ketinggalan dalam irama tersebut.
8.
Gending : seorang penari harus memahami dan mampu menerapkan
bentuk-bentuk gending sebagai iringan tari dan dapat mengatahui saat jatuhnya
ketuk, kenong, kempul, dan gong.
Perhatikan contoh analisis symbol dan nilai estetis tari tradisional (
tari paying) dari aspek secara keseluruhan mulai dari gerak, busana, iringan,
hingga property yang digunakan!
3.
C.
Comments
Post a Comment